ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Lindu kembali menggetarkan Bumi Pertiwi pada hari ini, Selasa (29/4/2025). Hingga pukul 20.00 WIB, hanya terjadi satu kali gempa hari ini di Indonesia.
Keseluruhan info lindu ini seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Gempa bumi tersebut menggetarkan pukul 10:47:10 WIB di wilayah Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Lindu di Indonesia ini mempunyai kekuatan magnitudo 3,4 dengan kedalaman 5 kilometer.
"Pusat gempa berada di darat 3 kilometer tenggara Kairatu, Seram Bagian Barat," papar BMKG seperti dikutip detikai.com dari laman resminya www.bmkg.go.id, Selasa (29/4/2025).
Episenter lindu berada pada koordinat titik 3,35 Lintang Selatan (LS)-128,37 Bujur Timur (BT). Gempa dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) III di Kairatu.
Apa Itu Gempa Bumi?
Untuk diketahui, gempa bumi adalah musibah alam nan berkarakter merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berjalan dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan bakal musibah gempa.
Gempa bumi adalah musibah nan bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.
Menurut WHO, secara dunia gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena akibat gempa bumi selama periode ini.
Gempa berkekuatan magnitudo 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat, tadi malam. Guncangan membikin panik penduduk nan langsung berceceran meninggalkan bangunan.
Tanggap Bencana Gempa Bumi
Tanggap Bencana Gempa Bumi
Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah musibah nan bisa dihadapi. Salah satu langkah menghadapi gempa bumi adalah tanggap bakal musibah gempa bumi.
Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur pemindahan dan mematuhi pedoman keselamatan ketika musibah ini datang.
Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran alias guncangan nan terjadi di permukaan bumi nan disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api alias runtuhan batuan.
Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan daya di dalam bumi secara tiba-tiba nan ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan dahsyat dan tiba-tiba dari tanah, nan disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.
Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.
Antisipasi Gempa Bumi Sebelum Terjadi
Ini nan kudu dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari ancaman nan disebabkan oleh gempa, seperti longsor alias likuefaksi. Evaluasi dan pembaharuan ulang struktur gedung Anda agar terhindar dari ancaman gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling kondusif untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan perangkat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon krusial nan dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada tembok untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur barang nan berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
- Cek kestabilan barang nan tergantung nan dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
- Simpan bahan nan mudah terbakar pada tempat nan tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik andaikan tidak sedang digunakan.
- Siapkan perangkat nan kudu ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat dan Setelah Terjadi Gempa Bumi
Saat Terjadi Gempa
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan gedung dengan berlindung di bawah meja, cari tempat nan paling kondusif dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar andaikan tetap dapat dilakukan.
- Jika berada di luar gedung alias area terbuka: Menghindar dari gedung nan ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari andaikan terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran alias kebakaran.
- Jika Anda tinggal alias berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari ancaman tsunami.
- Jika Anda tinggal di wilayah pegunungan: andaikan terjadi gempabumi hindari wilayah nan mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari gedung tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga melangkah alias lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada nan terluka, lakukan P3K, telepon alias mintalah pertolongan andaikan terjadi luka parah pada Anda alias sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, andaikan terjadi kebocoran gas, andaikan terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa andaikan ada hal-hal nan membahayakan.
- Jangan memasuki gedung nan sudah terkena gempa lantaran kemungkinan tetap terdapat reruntuhan.
- Jangan melangkah di wilayah sekitar gempa, kemungkinan terjadi ancaman susulan tetap ada.
- Dengarkan info mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh rumor alias buletin nan tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket nan diberikan oleh lembaga mengenai untuk mengetahui seberapa besar kerusakan nan terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.