ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Jumat, 18 April 2025 - 14:48 WIB
Jakarta, detikai.com — Diplomasi pemerintahan Prabowo Subianto dinilai bisa mengangkat RI dalam kancah global. Dengan posisi Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) RI juga punya keahlian negosiasi dalam kebijakan nan menyangkut kepentingan nasional.
Baru-baru ini, Menlu Sugiono berjumpa dengan Menlu AS Marco Rubio untuk negosiasi perihal kebijakan tarif impor Donald Trump. Menurut Ketua Harian Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI), Yuliandre Darwis, agenda diplomasi Sugino layak diapresiasi.
Dia mengatakan demikian lantaran Indonesia jadi negara ASEAN pertama nan diterima oleh Menlu AS Marco Rubio di Washington D.C pasca transisi pemerintahan Joe Biden ke Donald Trump.
“Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama nan secara resmi diterima di Washington untuk negosiasi tarif bilateral dengan Pemerintah AS di tengah tren proteksionisme dunia nan kian menguat,” kata Andre, Kamis, 17 April 2025.
Menteri Luar Negeri RI Sugiono.
Pun, Andre berambisi dengan diplomasi itu bakal menghasilkan output selain penurunan tarif impor. Namun, diplomasi itu juga bakal ada output nan berfaedah untuk mewujudkan program Presiden Prabowo seperti percepatan transisi daya hijau, pengembangan ekonomi biru, hingga penguatan ekonomi digital dan kreatif.
Dia menekankan style politik dalam diplomasi luar negeri pemerintahan RI nan dipimpin Presiden Prabowo dan Menlu Sugino. Andre menyebut sebagai ‘diplomats in chief’, sosok nan berani, cekatan, dan visioner.
“Presiden Prabowo dengan latar belakang militer dan pengalaman panjang di kancah global, mengeksekusi diplomasi bukan sekadar sebagai urusan protokoler, melainkan sebagai arena strategis untuk mengamankan kepentingan nasional,” jelas Andre.
Menurut dia, dari hasil diplomasi itu, Prabowo bisa bawa pulang kerja sama dalam corak investasi, support politik, dan pengaruh.
Kemudian, Andre menilai Menlu Sugiono punyai karakter unik ketegasan prajurit Kopassus dalam style diplomasinya. Eks Anggota DPR itu sukses mengubah pendekatan diplomasi RI jadi lebih taktis, lebih cepat, dan jauh lebih efektif di lapangan.
Lebih lanjut, Andre bilang duet Prabowo dan Sugiono dalam urusan diplomasi rupanya bisa mengubah langkah pandang bumi kepada RI. Kata dia, dengan langkah diplomasi itu, RI tak lagi hanya dilihat sebagai negara berkembang nan besar. Tapi, RI juga jadi negara nan dihormati, berani bersuara, dan bisa bertindak.
“Sinergi kepemimpinan Presiden Prabowo dan Menlu Sugiono telah mengangkat diplomasi Indonesia ke level nan belum pernah tercapai sebelumnya," ujarnya.
"Mereka adalah diplomat utama bangsa—diplomats in chief—yang membuktikan bahwa diplomasi bukan hanya seni bicara, tapi seni bertindak dan menghasilkan,” katanya.
Bagi Andre, RI saat ini tengah membikin bab baru dalam sejarah hubungan internasional. Isi dari bab ini dipenuhi oleh ketegasan, kehormatan, dan keberanian dari Prabowo serta Sugiono
Halaman Selanjutnya
“Presiden Prabowo dengan latar belakang militer dan pengalaman panjang di kancah global, mengeksekusi diplomasi bukan sekadar sebagai urusan protokoler, melainkan sebagai arena strategis untuk mengamankan kepentingan nasional,” jelas Andre.