Fakta-fakta Terbaru Kasus Pelecehan Anak Eks Kapolres Ngada Akbp Fajar

Jakarta, detikai.com --

Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

Buntut kasus ini, Fajar pun dijatuhi hukuman pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias pemecatan. Namun, Fajar mengusulkan banding atas vonis tersebut.

Di sisi lain, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) juga telah melimpahkan berkas perkara Fajar ke Kejaksaan Tinggi NTT dan saat ini tetap menunggu hasil penelitian dari jaksa.

CNNIndonesia.com telah merangkum beberapa kebenaran terbaru mengenai kasus nan menjerat Fajar sebagai berikut:

Perempuan F jadi tersangka

Perempuan berinisial SHDR namalain Fani namalain Stefani (20) turut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus norma nan menjerat eks Kapolres Ngada.

F ditetapkan sebagai tersangka lantaran turut membantu Fajar mencari korban anak di bawah umur nan tetap berumur enam tahun.

"Pada hari Jumat, 21 Maret 2025 krimum Polda NTT melakukan gelar penetapan tersangka terhadap F (20) dan hari Senin sudah dilakukan pemeriksaan F sebagai tersangka," kata Direktur Reserkriminal Umum Polda NTT Kombes Patar Silalahi kepada wartawan Selasa (25/3) sore.

F mencari dan mengantar korban

Berdasarkan pemeriksaan oleh interogator Unit PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda NTT, F diketahui berkedudukan mencari dan mengantar anak korban kepada Fajar.

Patar menyebut setelah mendapat korban, F langsung mengantarkannya kepada Fajar di Hotel Kristal pada 11 Juni 2024.

"Anak tersebut nan kemudian mengalami kekerasan seksual nan dilakukan mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar," ujarnya.

Patar membeberkan Fajar meminta dicarikan anak melalui F pada 10 Juni 2025. Namun, baru disanggupi tanggal 11 Juni 2025.

Korban Diberi Rp100 Ribu

Masih dari hasil pemeriksaan, F mendapat hadiah sebesar Rp3 juta dari Fajar untuk melakukan perannya tersebut.

Kemudian, juga terungkap kebenaran bahwa F memberikan duit sebesar Rp100 ribu kepada korban nan tetap berumur enam tahun itu.

Kepada korban, F juga turut berpesan agar tidak menceritakan peristiwa nan dialaminya ke orang tuanya.

"Terhadap anak korban satu berumur enam tahun, F memberi duit sebesar 100 ribu," ucap Patar.

Dijerat UU TPPO

Kini, F telah ditahan di rutan Polda NTT sejak Senin (24/3) usai resmi menyandang status sebagai tersangka.

Atas perbuatannya, F dijerat pasal undang-undang kekerasan seksual dan juga pasal 17 Undang-undang nomor 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang.

(dis/dal)

[Gambas:Video CNN]