ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Badan Intelijen Pusat atau Central Intelligence Agency (CIA) baru-baru ini mengungkapkan bahwa Covid-19 kemungkinan besar berasal dari kejadian kebocoran laboratorium, bukan peristiwa alam, Sabtu (25/1).
Mengutip laporan Reuters, selama bertahun-tahun, CIA telah mengumpulkan info intelijen mengenai asal usul Covid-19. Namun, pada minggu-minggu terakhir pemerintahan Biden, mantan Direktur CIA William Burns meminta analis dan peneliti CIA untuk membikin keputusan nan jelas, mengenai asal-usul pandemi tersebut, menurut seorang pejabat senior AS.
CIA sendiri tak terlalu percaya dalam penilaiannya mengenai asal usul pandemi Covid-19. Dalam pernyataannya CNN mencatat bahwa kedua skenario asal usul Covid, ialah berasal dari laboratorium dan penyebab alami, tetap masuk akal.
Sementara itu, pemerintah China menuduh Washington telah mempolitisasi masalah tersebut. Seorang ahli bicara kedutaan besar China menyebut konklusi CIA itu menyesatkan dan tidak berasas bukti substansial.
"Sumber virus adalah masalah ilmiah nan kompleks, dan para intelektual serta master kudu menemukan jawabannya melalui penelitian ilmiah nan ketat dan cermat, alih-alih dinilai oleh politisi," kata ahli bicara itu dalam komentar tertulis kepada Reuters pada hari Minggu (26/1).
Beijing menyebut klaim mengenai kebocoran laboratorium kemungkinan besar menyebabkan pandemi tidak mempunyai kredibilitas.
Dalam wawancara dengan Breitbart setelah mendapat konfirmasi dari Senat AS pada hari Jumat (24/1), Direktur CIA John Ratcliffe mengatakan salah satu prioritas pertamanya adalah meminta lembaganya membikin penilaian publik tentang asal muasal pandemi.
"Itu perihal nan baru bagi saya. Seperti nan Anda ketahui, saya telah mencatat bahwa menurut saya intelijen, sains, dan logika sehat kita semua betul-betul menyatakan bahwa asal muasal COVID adalah kebocoran di Institut Virologi Wuhan," papar Ratcliffe.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini: