Fakta-fakta Aksi May Day 2025 Di Monas Dan Depan Dpr

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Berikut fakta-fakta tindakan May Day di Jakarta berasas catatan CNNIndonesia.com.

Aksi May Day digelar di Monas dan Gedung DPR RI

Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) mengungkap argumen mereka enggan berasosiasi dengan tindakan May Day di Monas nan turut dihadiri Prabowo.

Ketua Umum Kasbi mengatakan belum saatnya pekerja bermesraan dengan pemerintah ditengah situasi pekerja nan mengkhawatirkan.

"Ini momentum hari buruh. Bagi kami kaum buruh, ini momentum perlawanan. Belum saatnya pekerja bermesra-mesraan dengan pemerintah," ujar Unang Sunarno, Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) mewakili Aliansi Gebrak di depan Gedung DPR RI, Kamis (1/5).

"Karena nan kita alami saat ini adalah kaum pekerja situasinya sangat buruk. Jam kerja panjang, upahnya murah, mudah di PHK, tak mempunyai agunan kepastian kerja," sambungnya.

Adapun tindakan May Day di depan Gedung DPR diikuti oleh sejumlah organisasi mulai dari Serikat Buruh, Serikat Petani, Serikat Nelayan, Organisasi Mahasiswa, Organisasi Perempuan, hingga organisasi masyarakat sipil lainnya.

Sementara, tindakan May Day di Monas diikuti oleh serikat pekerja dari KSPI dan KSPSI. Elite ketua lembaga juga datang antara lain, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, hingga Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Prabowo pidato di tindakan May Day di Monas

Prabowo Subianto turut menyampaikan pidato kala datang dalam tindakan May Day nan digelar di Monas dan dihadiri sejumlah ketua serikat pekerja hingga lembaga negara.

Prabowo menjanjikan sejumlah perihal hingga menyatakan bakal menjalankan beberapa rencana untuk mensejahterakan kaum buruh.

Salah satunya, Prabowo memerintahkan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional nan baru bakal dibuat untuk mencari langkah menghapus sistem outsourcing.

Lalu, Prabowo berjanji bahwa RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) bakal segera dibahas DPR RI.

Pemerintah klaim bakal penuhi 6 tuntutan tindakan May Day di Monas

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan pemerintah bakal memenuhi sejumlah tuntutan nan dibawa massa tindakan pekerja dalam tindakan May Day di Monas.

"Beberapa dari tuntutan sesungguhnya sedang kita kerjakan ya, salah satunya berkenaan dengan mitigasi PHK," kata Pras di area Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5).

Adapun terdapat 6 tuntutan nan disampaikan dalam tindakan May Day di Monas yakni;

1. Lindungi pekerja dalam UU Ketenagakerjaan nan baru
2. Cegah PHK massal dengan membentuk Satgas PHK
3. Tolak outsourcing
4. Wujudkan bayaran layak
5. Desak pengesahan RUU Perampasan Aset
6. Desak pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).

Represi Aparat di Aksi May Day di Gedung DPR

Aksi May Day nan digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta dibubarkan paksa oleh abdi negara kepolisian mulai sekitar pukul 17.15 WIB.

Pembubaran paksa itu berasal ketika ada sebagian dari tindakan massa nan jumlahnya belasan melakukan tindakan lempar dan membakar ban.

CNNINdonesia.com belum dapat mengonfirmasi, apakah sejumlah orang nan melakukan tindakan pelemparan dan membakar ban itu bagian dari massa tindakan May Day kemarin.

Adapun terdapat beberapa tuntutan nan disampaikan massa saat menggelar tindakan di depan Gedung DPR, kemarin.

1. Cabut UU Cipta Kerja beserta PP turunannya, Lawan angin besar PHK, sahkan RUU Ketenagakerjaan Pro Buruh, dan berikan kepastian dan agunan kerja nan layak bagi kaum buruh;

2. Sahkan RUU PRT sekarang juga, Berikan Jaminan norma bagi pekerja rumah tangga, Hapuskan hubungan kemitraan, pengakuan status pekerja bagi pengemudi ojol, taksi online dan kurir, jamin dan lindungi pekerja medis dan kesehatan, pekerja perikanan, dan kelautan, pekerja perkebunan dan pertanian, pertambangan dan pekerja migrant.

3. Hentikan penggusuran pemukiman dan tanah-tanah rakyat, Jalankan reforma agraria sejati: berikan tanah dan teknologi pertanian bagi petani kecil;

4. Hentikan Proyek-Proyek PSN nan melakukan pengrusakan terhadap lingkungan, Sahkan RUU Masyarakat demi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan Masyarakat Adat di seluruh penjuru negeri;

5. Cabut UU TNI, Tolak Militer Masuk Kampus, Pabrik dan Desa, Tolak Militer Campur Tangan Urusan Sipil, Kembalikan Militer Ke Barak.

Polisi tangkap 13 orang dalam Aksi May Day di depan Gedung DPR

Polda Metro Jaya menangkap 13 orang nan mengikuti tindakan May Day di depan Gedung DPR, kemarin. Polisi menuding mereka sebagai anarko nan menyusup.

"Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI disusupi perusuh dari golongan Anarko," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangankepada wartawan, Kamis (1/5).

Polisi menyatakan ada sejumlah orang di depan Resto Pulau Dua melempari kendaraan nan melintas di jalan tol.
Ia menekankan tindakan tersebut menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan membahayakan keselamatan masyarakat.

"Pukul 17.30 WIB hingga kini, sebanyak 13 orang diamankan di bawah flyover Senayan dan sekitarnya lantaran membawa petasan nan berpotensi digunakan untuk tindakan provokatif," jelas dia.

"Tiga belas orang terduga Anarko (12 laki-laki dan 1 perempuan) diamankan lantaran terlibat dalam tindakan anarkis, melawan perintah petugas, serta melempari pengguna jalan tol dengan batu," sambungnya.

Selengkapnya