Pastikan Fasilitas Ramah Disabilitas, Wamen Pu Diana Tinjau Sekolah Rakyat Di Sentra Mahatmiya Tabanan

Sedang Trending 12 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Tabanan Kementerian Pekerjaan Umum terus berkomitmen memastikan kesiapan akomodasi pendidikan sekolah rakyat nan layak dan inklusif di beragam wilayah, termasuk di Provinsi Bali.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti didampingi Sekretaris Direktur Jenderal Prasarana Strategis Essy Asiah dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bali Andreas Budi Wirawan melakukan peninjauan langsung ke rencana letak Sekolah Rakyat di Sentra Mahatmiya, Kabupaten Tabanan, guna memastikan kesiapan akomodasi serta percepatan rehabilitasi sarana pendidikannya.

Sekolah Rakyat Sentra Mahatmiya merupakan salah satu proyek percontohan nan dirancang untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari family miskin, termasuk penyandang disabilitas sensorik netra. Adapun tingkat pendidikan nan diusulkan adalah di tingkat SMP. Dengan konsep asrama, sekolah ini tidak hanya menjamin akses pendidikan, tetapi juga mencakup jasa kesehatan, training keterampilan, dan lingkungan belajar nan berkualitas.

“Pendidikan adalah kewenangan semua penduduk negara, dan negara datang untuk memastikan akses tersebut tersedia secara adil, termasuk bagi saudara-saudara kita nan berkebutuhan khusus,” ujar Wamen Diana saat meninjau ruang kelas dan akomodasi pondok siswa, pada Kamis (1/5/2025).

Dalam kunjungannya, Wamen Diana juga menekankan pentingnya sinergi antar instansi, khususnya dengan Kementerian Sosial selaku pengelola Sentra Mahatmiya. Kerja sama lintas sektor ini dinilai krusial untuk mewujudkan lingkungan pendidikan nan menyatu dengan kegunaan rehabilitasi sosial.

“Selain kegunaan pendidikan, Sentra Mahatmiya juga berkedudukan dalam memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial nan berkarakter kuratif, rehabilitatif, promotif dalam corak pengarahan pengetahuan dasar 3 pendidikan, ialah pendidikan fisik, mental, dan sosial. Sentra Mahatmiya juga memberikan training keterampilan, resosialisasi, dan pengarahan lanjut bagi penyandang disabilitas sensorik netra agar bisa berdikari dan berkedudukan aktif dalam kehidupan bermasyarakat,” terang Wamen Diana.

Diana menambahkan bahwa kunjungan untuk memastikan bahwa lingkungan belajar nan aman, sehat, dan inklusif ini betul-betul datang nyata di tengah masyarakat.

"Tidak hanya dari sisi bentuk bangunan, tetapi juga dari aspek nilai dan pelayanan,” lanjut Diana.

Selengkapnya