ARTICLE AD BOX
Jakarta detikai.com - Larangan iPhone 16 di Indonesia rupanya berakibat pada pasar smartphone untuk segmen nilai premium. Segmen tersebut mengalami penurunan sepanjang kuartal IV-2024.
Nasib iPhone 16 belum jelas hingga kini. Apple tetap belum memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) nan ditetapkan pemerintah. Alhasil, seri nan dirilis pada akhir 2024 itu belum dijual di Tanah Air.
Janji Apple membangun pabrik Airtag di Batam juga tak membuat iPhone 16 bisa masuk ke Indonesia. Sebab, investasi itu tidak langsung berangkaian dengan ketentuan sertifikasi TKDN nan diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN.
Laporan IDC menyebut pasar smartphone dengan segmen nilai lebih dari US$600 (Rp 9,8 juta) ambruk mencapai 9,2%. Harga jual rata-rata (ASP) juga disebut stabil lantaran menurun 0,5% year-on-year, mencapai US$195 (Rp 3,1 juta), dikutip dari laman resmi IDC, Rabu (12/2/2025).
"Smartphone dengan nilai mahal di rentang US$600+ mengalami penurunan signifikan sebesar 9,2%, sebagian besar disebabkan pelarangan iPhone 16 di Q4 2024," tertera dalam laman resmi IDC.
Dalam laporan sebelumnya, IDC juga mengiyakan larangan itu bakal berakibat pada pengapalan (shipment) Apple. Begitu juga untuk posisi raksasa asal Cupertino Amerika Serikat (AS) di Tanah Air.
Penyebabnya lantaran seri iPhone terbaru mengambil bagian besar dari capaian Apple pada kuartal IV. Sebagai informasi, perusahaan selalu meluncurkan iPhone terbaru bulan September dan masuk ke Indonesia sekitar satu hingga dua bulan kemudian.
"Pelarangan ini tetap bakal berakibat negatif pada Apple dan mitranya lantaran mereka bakal kehilangan momentum peluncuran iPhone 16," ujar Vanessa Aurelia Research Analyst IDC Indonesia, kepada detikai.com beberapa waktu lalu.
Periode Ramadhan nan kian dekat juga waktu krusial untuk Apple menyelesaikan soal masalah iPhone 16. Jika tidak, maka perusahaan berpotensi kehilangan musim terbesar tahun ini di Indonesia.
Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone dari Reasense, Aryo Meidianto mengatakan, posisi Apple makin tertinggal ketika perangkat smartphone flagship dari merek lain sudah banyak meluncur.
Misalnya seperti Vivo X200 series, Samsung Galaxy S25 series, dan komitmen Honor, merek asal China, nan bakal kembali ke Indonesia untuk menyajikan ponsel lipat sebagai flagship nan disebut bakal jauh lebih menarik.
Secara umum, pasar smartphone di Indonesia sepanjang 2024 sebenarnya mengalami pertumbuhan positif 15,5% secara tahun-ke-tahun (YoY). Segmen nan tumbuh paling besar adalah low-end dengan Transsion (Infinix, Itel, Tecno) memimpin dan merajai pasar HP sepanjang 2024.
Adapun segmen menengah (mid-range) juga tumbuh 24,9% YoY. Hanya segmen premium nan mengalami kemerosotan.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cara AI & IoT Bikin Bisnis Logistik Lebih Efisiensi dan Untung
Next Article Apple Belum Setor Rp 240 Miliar, iPhone 16 Tak Boleh Dijual di RI