Dunia Lagi Perang Dagang, Prabowo Beri Perintah Ini Ke Sri Mulyani

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kebijakan pengenaan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke sejumlah negara dinilai mengundang peperangan dalam bagian ekonomi alias war game. Hal ini disampaikan Sri Mulyani saat menyampaikan mengenai perubahan kondisi ekonomi dunia akibat sederet perintah pelaksana (executive order) dari Trump.

Sri Mulyani menerangkan sejak Trump menjabat kembali sebagai Presiden AS, terjadi perubahan ekonomi dunia nan semula multilateralisme menjadi unilateralisme alias secara sepihak. AS sebagai negara nan besar dan kuat sekarang menerapkan sistem unilateralisme. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan tarif impor nan dikenakan sejumlah negara.

"Pertemuan terakhir di G20 menggambarkan situasi tersebut. Banyak negara-negara tidak hadir. Bandingkan dengan suasana apalagi terjadinya perang Ukraina tetap bisa menghadirkan G20 apalagi pada level head of state. Perubahan begitu besar dari tahun 2022 ke sini suatu perubahan dalam waktu 3 tahun sebuah order bumi ini tentu memberikan implikasi sangat besar, sangat fundamental," kata Sri Mulyani dalam konvensi pers APBN KiTA di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani menyebut Prabowo meminta kepadanya untuk menyiapkan diri dan menguatkan diri lantaran saat ini kondisi dunia telah berubah. Tata kelola bumi berubah dari nan semula multilateralisme menjadi uniteralisme.

"Untuk itu Presiden Prabowo selalu mengingatkan kita kudu menyiapkan diri menguatkan diri lantaran bumi memang tidak dalam situasi nan biasanya kita kenal menjadi sangat uniteralisme dan kudu kita jaga kepentingan dan kedaulatan Indonesia," jelas Sri Mulyani.

Seperti diketahui Trump mengenakan sejumlah tarif impor kepada sejumlah negara, seperti Meksiko, Kanada, dan China. Pengenaan tarif ini memicu tindakan jawaban dari negara-negara tersebut dengan mengenakan tarif impor balik.

Trump mengenakan tarif impor 10% untuk daya dan 25% untuk produk lainnya di Kanada, 25% untuk Meksiko dan 10% untuk China. Kemudian China membalas dengan mengenakan tarif 15% untuk batubara dan LNG, 10% untuk minyak mentah dan mesin pertanian dari AS. Lalu Kanada mengenakan tarif 25% untuk beragam produk impor dari AS.

"Ini nan disebut the war game adalah sekarang di bagian ekonomi. Trade nan tadinya berasas the rule base bisa secara sepihak diubah," imbuh dia.

(kil/kil)

Selengkapnya