Dukung Kebijakan Koster Kurangi Sampah Plastik, Pdip: Sesuai Kultur Dan Untuk Masa Depan Bali

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Senin, 14 April 2025 - 13:15 WIB

Jakarta, detikai.com - Kebijakan Gubernur Bali I Wayan Koster nan melarang produksi air minum dalam bungkusan (AMDK) plastik sekali pakai didukung Fraksi PDIP di DPR. Langkah Koster itu tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Bali No. 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDIP, Putra Nababan menyampaikan langkah Wayan Koster sebagai komitmen nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, kata dia, mendukung sektor pariwisata Bali nan jadi jagoan nasional.

Menurut Putra, bukan sekali ini saja Wayan Koster memberlakukan pembatasan larangan penggunaan plastik. 

"Pak Koster sudah melakukannya sejak lima tahun nan lampau dan dilakukan secara berjenjang dengan mempertimbangkan pelestarian ekosistem alam, manusia dan kebudayaan berasas pada nilai kearifan lokal," kata Putra, Senin, 14 April 2025.

Putra bilang, berasas pengalaman pribadinya, Bali menunjukkan akibat positif dari kebijakan pengurangan plastik.

"Nah, Kebijakan Gubernur Bali ini dibuat dengan dasar nan kuat mengingat sampah termasuk plastik sekali pakai menjadi masalah serius di Bali sehingga merusak ekosistem alam," jelasnya.

Fraksi PDIP memastikan dukung langkah Koster. Anggota Komisi VII DPR RI dari F-PDIP lainnya, Bane Raja Manalu mengatakan kebijakan Koster bakal mendorong masyarakat dan pelaku industri untuk lebih imajinatif serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. 

Gubernur Bali Wayan Koster

Photo :

  • detikai.com.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bagi dia, kebijakan Koster juga bagus untuk masa depan Bali. "Kebijakan nan baik untuk masa depan Bali dan masyarakatnya, sesuai dengan kultur Bali nan menjaga keseimbangan budaya dan lingkungan,” jelas Bane.

Menurut Bane, larangan produksi dan penjualan AMDK di bawah satu liter bakal mendorong masyarakat dan pelaku industri menjadi lebih kreatif.

“Akan banyak perihal baik dan imajinatif nan lahir setelah kebijakan ini dilakukan. Masyarakat bakal lebih terbiasa menggunakan tumbler. Beralih dari bungkusan sekali pakai ke kebiasaan isi ulang,” tuturnya.

Sementara, Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena menilai kebijakan Koster sebagai langkah tepat dalam memuliakan alam. Ia bilang langkah itu juga untuk menjaga gambaran positif Bali di mata dunia. 

Apalagi, dia menekankan masa sampah sudah menjadi perhatian global.

"Kebijakan ini sudah tepat untuk menekan peredaran sampah plastik dan menjaga kelestarian lingkungan. Kita kudu menjaga Bali tetap menjadi lokasi wisata terbaik di Indonesia dan lokasi wisata utama dunia," ujar Samuel.

Samuel menyampaikan penanganan persoalan sampah khususnya plastik maka diperlukan kebijakan nan progresif dari hulu ke hilir. Hal itu meliputi pengumpulan sampah dari sumbernya, pengangkutan, pemilahan, pengolahan, dan pembuangan akhir. 

Halaman Selanjutnya

Bagi dia, kebijakan Koster juga bagus untuk masa depan Bali. "Kebijakan nan baik untuk masa depan Bali dan masyarakatnya, sesuai dengan kultur Bali nan menjaga keseimbangan budaya dan lingkungan,” jelas Bane.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya