ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) alias BRI berkomitmen mendukung pemberdayaan pelaku upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Sepanjang 2024, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 184,98 triliun, sehingga menjadikannya nan tertinggi di antara perbankan nasional lainnya.
Penyaluran KUR BRI bisa menjangkau lebih dari 4 juta debitur alias pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Keberadaan KUR BRI pun memberikan akibat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Upaya BRI sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka nan menapaki 100 hari kerja. Kementerian BUMN RI berupaya mempercepat penerapan Asta Cita tersebut.
Menteri BUMN RI Erick Thohir menyebut, pihaknya telah melakukan beragam inisiasi untuk mempercepat program prioritas nasional. Erick turut menekankan bahwa untuk mewujudkan Asta Cita tersebut diperlukan kerjasama nan efektif dan efisien melalui beragam pihak.
Capaian BRI tentu selaras dengan Asta Cita ketiga Pemerintah Indonesia, ialah meningkatkan lapangan kerja nan berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pengembangan infrastruktur. Selain itu, keberhasilan BRI dalam penyaluran KUR juga turut mendukung misi Asta Cita keenam, ialah membangun dari desa dan dari bawah, guna mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, penyaluran KUR BRI nan mencakup lebih dari 4 juta debitur UMKM di seluruh wilayah Indonesia dengan konsentrasi pada sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan perdagangan.
"Program ini menjadi salah satu bentuk nyata peran BRI dalam mendukung program Asta Cita terutama pada peningkatan lapangan kerja nan berbobot serta mendorong kewirausahaan," ujar dia dalam keterangan resminya, Selasa (21/1/2025).
Hingga Desember 2024, penyaluran KUR BRI pada sektor produksi tercatat sebesar 60,83%. Sementara itu, sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar di antara sektor lainnya ialah sebesar Rp 73,61 triliun alias 39,79% dari total penyaluran KUR BRI pada tahun 2024.
Lebih lanjut, komitmen BRI untuk mendorong ekonomi kerakyatan ditunjukkan melalui kontribusi nyata BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. Jika diakumulasi dari tahun 2015 hingga akhir tahun 2024, penyaluran KUR BRI telah mencapai Rp 1.257 triliun dengan total penerima KUR sebanyak 42,68 juta pelaku usaha. Hal ini semakin menegaskan peran krusial BRI dalam memperkuat sektor UMKM dan ekonomi kerakyatan.
Tidak hanya itu, mengutip info Kemenko Bidang Perekonomian RI, kehadiran KUR sebagai program angsuran bersuku kembang rendah juga terbukti telah bisa memberikan pengaruh berganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi secara makro. Pada tahun 2023, proporsi penyaluran KUR terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 1,24%.
Selain itu, KUR juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja baru. Menurut hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), setiap 1 debitur KUR dapat menyerap 3 tenaga kerja baru. Dengan demikian, KUR diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui ekonomi grassroot.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perhatian! BRI Bagi-Bagi Dividen Interim Hingga Rp20,33 Triliun
Next Article Video: 9M-2024, BRI Sukses Cetak Laba Rp 45,36 Triliun