ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Komisi V DPR meminta perhatian Presiden Prabowo Subianto soal pemberantasan truk obesitas namalain over dimension over loading (ODOL). Gayung bersambut, Prabowo memberikan komitmen untuk membenahi perihal tersebut.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi V Lasarus saat melakukan audiensi berbareng Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).
"Kami juga telaah soal overdimension overloading alias ODOL ya. ODOL ini juga tadi dibahas dan Pak Presiden sudah memerintahkan ODOL ini untuk dirapikan," sebut Lasarus usai pertemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya menyampaikan hambatan dan dilematika nan terjadi di lapangan soal pengaturan kapabilitas truk nan beroperasi.
Menurutnya, pemberantasan truk ODOL memang perlu dilakukan lantaran selama ini banyak truk dengan kapabilitas berlebihan nan beraksi dan justru menakut-nakuti keselamatan dan juga merusak jalan.
"Karena beban jalan nan kita bangun ini sudah tidak bisa menampung beban pikulan kendaraan nan sudah ada," beber Lasarus.
Ketika ditanya apakah Prabowo bakal melakukan pendekatan pelarangan alias zero ODOL seperti nan pernah dilakukan sebelumnya, dia belum mau bicara. Katanya, semua bakal dibicarakan terlebih dahulu.
"Minggu depan bakal ditindak lanjutin semua apa nan tadi kami sampaikan, termasuk soal ODOL," beber Lasarus.
Kebijakan Zero ODOL sendiri selama ini tidak melangkah dengan baik. Kebijakan tersebut melarang sepenuhnya truk obesitas beroperasi, namun ditolak pengusaha. Beberapa kali kebijakan Zero ODOL dimundurkan dan diberikan beragam keringanan di era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
(acd/acd)