Babak Baru Perang Dagang: Trump 'serang' Kapal China!

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melemparkan serangan kepada China dengan rencana menarik tarif baru kapal nan masuk ke pelabuhan AS. Tujuannya untuk menghidupkan kembali kapal AS dan melawan kekuasaan China dalam industri tersebut.

Pemberitahuan Federal Register nan diunggah oleh Perwakilan Dagang AS (USTR) mengatakan pengenaan biaya baru pada semua kapal buatan dan milik China berasas tonase bersih alias peralatan nan diangkut pada setiap pelayaran.

"Kapal dan pengiriman sangat krusial bagi keamanan ekonomi Amerika dan arus perdagangan bebas," kata Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dalam sebuah keterangan, dikutip dari CNN, Sabtu (19/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biaya baru tersebut bakal diberlakukan dalam waktu 180 hari ke depan secara bertahap. Kemungkinan biaya dapat dinaikkan dalam beberapa tahun mendatang. Sebelumnya, Trump pernah berencana mengenakan biaya pada kapal buatan China hingga US$ 1,5 juta per kunjungan pelabuhan. Dalam laporan Reuters, pemerintah China pun memprotes keras.

"China sangat tidak puas dan menentang keras perihal ini. China bakal mengikuti dengan saksama perkembangan nan relevan di AS dan bakal dengan tegas mengambil langkah-langkah nan diperlukan untuk melindungi kewenangan dan kepentingannya sendiri," kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan.

Dalam kesempatan berbeda, Juru Bucara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan, pengenaan biaya pelabuhan dan menambahkan tarif pada peralatan bongkar muat adalah langkah-langkah nan merugikan logistik dunia dan AS sendiri.

"Itu tidak hanya meningkatkan biaya pengiriman dunia dan mengganggu stabilitas industri dunia tetapi juga meningkatkan tekanan inflasi di AS, merugikan kepentingan konsumen dan upaya Amerika. Pada akhirnya bakal kandas untuk merevitalisasi industri pembuatan kapal AS," ucap dia.

Untuk diketahui, pemerintah China juga tak tak bersuara dengan serangan tarif impor dari Trump. Terbaru, pemerintah China meminta kepada maskapai nasional tidak membeli alias menyewa pesawat Boeing.

Perintah tersebut dilakukan sebagai respons keputusan Amerika Serikat nan memberlakukan tarif impor 145% terhadap barang-barang asal China.
Bahkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyiapkan kenaikan tarif impor tersebut menjadi 245%.

Berdasarkan laporan Bloomberg nan dikutip dari Reuters, Rabu (16/4/2025), China juga telah meminta maskapai nasionalnya untuk menghentikan pembelian peralatan dan suku cadang pesawat dari perusahaan-perusahaan AS. Informasi disampaikan oleh narasumber nan mengetahui tersebut.

Dari info tersebut, diketahui ada tiga maskapai besar China nan melakukan penundaan terhadap pengiriman pesawat Boeing yakni, maskapai Air China, China Eastern Airlines dan China Southern Airlines. Rencananya mereka menerima 45, 53, dan 81 pesawat Boeing antara tahun 2025 hingga 2027.

(ada/fdl)

Selengkapnya