Djarot Pdip Soal Kabar Jokowi Mau Maju Jadi Ketum Psi: Silahkan Saja, Kita Enggak Urus

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan bakal maju sebagai calon Ketua Umum (Ketum) PSI.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat menyatakan pihaknya tidak mau mengurusi partai lain. Ia mempersilakan jika Jokowi masuk PSI.

"Itu urusannya partai otonomi sendiri-sendiri. Silakan saja. Kita enggak ngurus," kata Djarot di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Menurut dia, pihaknya tak ada lagi urusan dengan Jokowi karena Jokowi sudah dipecat dan bukan lagi kader.

"Oh Itu urusannya Pak Jokowi. Kan dia juga bukan kader PDI Pejuangan. Kan sudah dipecat dari PDI Pejuangan. Jadi silakan," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Jakarta, William Aditya Sarana, menyatakan pihaknya setuju dengan wacana Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bakal maju sebagai calon Ketua Umum (Ketum) PSI.

“Pak Jokowi nan kerja nyatanya sudah kami rasakan sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta patut menjadi calon Ketua Umum PSI,” ujar William dalam keterangannya, Jumat (16/5/2025).

Jokowi Patut Jadi Ketum PSI

Menurut William, Jokowi sudah berkontribusi mengagas partai terbuka nan menginspirasi banyak partai.

"Menurut kami, Pak Jokowi juga sudah memberikan kontribusi salah satunya menggagas 'Partai Super Terbuka' nan menginspirasi kami mengadakan Pemilihan Raya ini. Oleh lantaran itu, wajar andaikan kader PSI memberikan tempat nan spesial baginya di sini," tambahnya.

William juga mengungkapkan bahwa nama Ketum PSI petahana, Kaesang Pangarep, juga disebut pada saat nan berbarengan dalam obrolan nan berjalan di internal partainya.

“Nama Mas Kaesang juga turut disebut dalam obrolan internal partai kami. Ia juga diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya nan sudah baik ini ke depannya,” ujarnya.

Pemilihan Raya PSI Sesuai Konsep Jokowi

William menyebut Pemilihan Raya nan bakal diselenggarakan menjelang Kongres Nasional PSI pada bulan Juli 2025 mendatang.

“Pemilihan Raya ini diselenggarakan untuk memilih ketum sesuai dengan konsep ‘Partai Super Terbuka’ nan pernah dibicarakan oleh Pak Jokowi beberapa waktu lalu,” jelasnya.

“Semua kader PSI tanpa terkecuali bisa memilih siapa nan bakal menjadi ketumnya nanti. Dalam rangka memudahkan semua personil untuk menggunakan kewenangan pilihnya, maka kami bakal menggunakan aplikasi e-voting nan bisa diakses di seluruh Indonesia,” sambungnya.

Menurut William, konsep tersebut menemukan kecocokan dengan kader-kader PSI nan mau agar pemilihan ketumnya diselenggarakan secara langsung, terbuka, dan transparan.

“Setelah melalui pertimbangan nan panjang dan matang, Pemilihan Raya ini rupanya sesuai dengan kemauan anggota-anggota PSI untuk mengadakan pemilihan ketua umumnya nan berjalan secara terbuka, langsung, dan transparan,” ujarnya.

Selengkapnya