Di Sidang Hasto, Penyidik Kpk Mengaku Tahu Keberadaan Harun Masiku

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Arif Budi Raharjo mengaku mengetahui keberadaan buronan Harun Masiku. Hal ini terungkap saat menjadi saksi kasus dugaan perintangan investigasi dengan terdakwa Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Kuasa Hukum Hasto, Erna Ratnaningsih awalnya menanyakan upaya nan dilakukan KPK untuk mencari keberadaan Harun.

"Bagaimana upaya dari lembaga kerabat untuk bisa mencari dan menemukan Harun Masiku?" tanya Erna dalam persidangan.

Arif mengaku dia diberi tugas untuk memantau keberadaan Harun Masiku, sesuai dengan SOP bahwa pemantauan itu sifatnya surveillance. "Kami berupaya untuk berada di dekat-dekat dengan pihak nan berkepentingan alias sasaran dari alias Pak Harun Masiku sendiri," jawab Arif.

Sudah Tahu Keberadaan Harun Masiku

Arif mengatakan pihaknya terus berupaya agar Harun Masiku tidak melarikan diri alias lepas dari pantauan KPK. 

"Kami secara simultan melakukan pengamatan secara langsung, baik ketika nan berkepentingan itu kembali ke kediaman. Waktu itu beliau tinggal di apartemen Thamrin Resident, nan mana pada saat itu kami ketahui beliau bolak kembali ke letak tersebut," imbuhnya.

"Mungkin di akhir aja, bagaimana, apakah sudah menemukan sampai saat ini Harun Masiku di mana?" tanya Erna.

"Sampai saat ini tetap proses pencarian, jadi kami berupaya," jawab Arif.

Arif pun kemudian mengaku sudah mengetahui posisi Harun, namun tak bisa menyebutkannya di persidangan. 

"Kami ketahui tapi kami tidak bisa sampaikan di sini," jawab Arif.

KPK Ungkap Hari Terakhir Melihat Harun Masiku

Di hadapan majelis, Arif menceritakan kembali momen terpantaunya pelaku kasus suap pergantian antarwaktu calon personil legislatif dari PDI Perjuangan (PDIP) Harun Masiku, 8 Januari 2020. Menurut dia, saat itu adalah hari terakhir Harun Masiku tiba-tiba bisa menghilang sampai saat ini.

 "Pada pagi harinya Harun Masiku terlihat. Dia keluar Thamrin Residence, dia memesan taksi, kemudian ke Grand Hyatt, itu kami pantau. Pada saat (mau) operasi tangkap tangan pukul 11 siang, saya berada di sekitar Thamrin Residence, saya ada dua tim, dua mobil dan kami dibantu tim surveillance," kata Arif.

Arif menjelaskan, tim penyelidik mendeteksi letak Harun, namun titiknya melompat-lompat. Terkadang dekat, tapi bisa juga menjauh. Arif menduga sulitnya mendeteksi letak pasti Harun dikarenakan nan berkepentingan kerap mengganti moda transportasi, mulai dari mobil, motor, dan taksi.

"Kami mendeteksi dari sisi update lokasi lompat-lompat, saya juga heran kenapa posisi kadang dekat dan kadang jauh. Tapi sekitar pukul 15.00, Harun ada di Grand Hyat mau masuk Thamrin Residence. Saat itu kami berjaga," jelas penyelidik KPK itu.

Harun Masiku Tiba-Tiba Hilang

Arif mengingat, saat itu Harun memakai baju merah marun. Arif pun meminta tim untuk memantau secara ketat sebelum tim mendekat dan merapat ke letak target.

"Waktu itu lampau lintas macet, saya sampai turun dari mobil masuk ke Grand Hyat. Dan saat kami tiba, saya kira lift menuju kamar, tapi lift nan kami masuki adalah lift ke pusat perbelanjaan. Kami kejar dan lihat Harun, tapi sudah menumpangi sepeda motor. Lalu kami lakukan pengejaran waktu itu sekira pukul 18.00 menjelang magrib," jelas Arif.

"Kami tetap kejar dan menggali informasi. Pada saat itu HP-nya Harun tetap hidup. Kami lakukan update posisi, tapi tiba-tiba menghilang titiknya," imbuhnya.

Selengkapnya