ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjaga pertumbuhan tabungan di kala tantangan likuiditas dan kondisi ekonomi membayangi.
Didorong oleh transformasi digital, bank berlogo 46 ini mencatatkan tabungan naik sebesar 11% secara tahunan (yoy), dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan keahlian BNI dalam menorehkan pertumbuhan tersebut mencerminkan daya saing perusahaan nan kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi, baik domestik maupun global.
"Pencapaian nan kami raih pada 2024 menjadi momentum krusial untuk menghadapi masa depan. Kami optimis bahwa dengan terus berinovasi dan konsentrasi pada kebutuhan nasabah, BNI bakal mencapai pertumbuhan nan berkelanjutan," kata Royke dalam Paparan Kinerja Keuangan 2024 di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Kinerja nan positif ini juga tidak terlepas dari keberhasilan transformasi digital melalui peluncuran aplikasi mobile banking terbaru ialah wondr by BNI untuk segmen retail dan BNIdirect untuk segmen upaya dan korporasi.
Kedua penemuan digital ini menjadi bagian dari inisiatif strategis Perseroan dalam mendorong peningkatan CASA transaksional terhadap total biaya pihak ketiga (DPK).
Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan, transformasi digital memberikan akibat positif terhadap keahlian perusahaan secara keseluruhan, termasuk mendorong pertumbuhan tabungan.
Total DPK BNI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp805,5 triliun, di mana terdapat pertumbuhan nilai tabungan nyaris dua kali lipat pada semester kedua setelah diluncurkan wondr by BNI.
"Fokus pada transformasi digital nan kami lakukan sepanjang 2024, memberikan kontribusi positif terhadap keahlian BNI secara keseluruhan. Kami percaya profitabilitas BNI bakal berkepanjangan dengan berfokus pada pendanaan berbiaya rendah," ujar Putrama.
Sejak diluncurkan pada 5 Juli 2024, jumlah pengguna wondr by BNI mencapai 5,3 juta hingga akhir Desember 2024, dengan active rate lebih dari dua kali lipat dibandingkan aplikasi sebelumnya, ialah BNI Mobile Banking.
Transaksi perbankan melalui wondr by BNI selama kurang dari enam bulan sejak diluncurkan mencapai Rp191 triliun dengan 195 juta transaksi. Peningkatan transaksi ini juga mendorong kenaikan non-interest income (NII) sebesar 11,9% yoy menjadi Rp24,04 triliun.
Selain itu, jasa perbankan segmen wholesale banking melalui BNIdirect turut menopang keahlian perseroan. Fitur terbaru single sign-on pada BNIdirect memungkinkan pengguna upaya mengakses beragam jasa perbankan melalui satu platform terintegrasi.
Hingga akhir 2024, nilai transaksi melalui BNIdirect meningkat 23,3% yoy menjadi Rp7.931 triliun, dengan jumlah transaksi naik 36,5% yoy mencapai 1,2 miliar transaksi. Sedangkan pengguna BNIdirect mencapai 173 ribu user alias naik 15% yoy. Sejalan dengan tujuan BNI untuk meningkatkan rekening giro transaksional menjadi 72% dari total rekening giro dibandingkan tahun 2023 nan hanya 66%.
Langkah BNI dalam meningkatkan CASA juga dilakukan melalui transformasi outlet jaringan instansi bagian di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2024, sebanyak 247 outlet telah mengimplementasikan format baru untuk meningkatkan customer experience berbasis digital dan produktivitas outlet.
BNI pun sukses menutup tahun 2024 dengan esensial nan kuat. Laba bersih BNI naik menjadi Rp21,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,9 triliun.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Adu Laba 4 Bank Besar: BRI, BCA, BNI, Mandiri, Ini Pemenangnya!
Next Article BNI Cetak Laba Rp 10,69 Triliun per Semester I-2024