Diskusi Bareng Pendiri Bien, Hanif Ingin Pkb Belajar Melindungi Masyarakat Yang Terpinggirkan

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Jumat, 25 April 2025 - 03:38 WIB

Jakarta, detikai.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar obrolan publik nan menghadirkan pendiri Basic Income Earth Network (BIEN) Dr Sarath Davala. Figur Sarath disebut punya pengalaman riil di Brasil dan India mengenai perlindungan sosial.

Wakil ketua Umum DPP PKB, M. Hanif Dhakiri menyebut Sarath nan bersedia datang di instansi DPP PKB bisa memberikan pencerahan dan pemahaman mengenai perlindungan sosial. 

"Terima kasih semua nan hadir. Tentu saja nan kita semua hormati Dr. Sarath Davala. Welcome to Indonesia Dr. Sarath Davala!" kata Hanif, dalam keterangannya dikutip pada Jumat, 25 April 2025.

Dia menuturkan Sarath mempunyai jaringan dunia dalam mempromosikan rumor mengenai pendapatan universal untuk penduduk negara," ujar Hanif. 

Waketum PKB Hanif Dhakiri dan pendiri BIEN BIEN Sarath Davala.

Menurut Hanif, Sarath punya pengalaman di sejumlah negara dalam mengaplikasikan perlindungan sosial. Dia bilang PKB bisa belajar untuk mengimplemantasikannya ke organisasi lokal dulu seperti di pondok pesantren.

"Dr Sarath ini punya pengalaman riil mempraktekkan di Brasil dan India misalnya nan itu untuk komunitas-komunitas kecil. Mungkin bisa coba di organisasi pesantren, lokal-lokalan dulu lah," jelas Hanif.

Pun, dia tak menafikan jika rumor nan digaungkan PKB untuk waktu dekat tetap agak berat. Tapi, dia bilang krusial untuk perlu diskusi.

"Kita paling tidak kita bisa menyerap pengalaman dari beragam negara gimana perlindungan sosial itu bisa diberikan negara dalam makna nan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya," ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR RI itu.

Dia juga berambisi RI punya kebijakan nan betul-betul berpihak pada masyarakat. Lebih lanjut, dia menekankan PKB bisa mengaplikasikan pengalaman Sarath Davala untuk melindungi masyarakat nan terpinggirkan.

Hanif mengatakan lantaran PKB adalah parpol nan konsen kepada masyarakat-masyarakat nan terpinggirkan.

"Tentu PKB berkepentingan memastikan agar setiap penduduk negara kita ini apapun profesinya bisa memperoleh perlindungan sosial nan layak dari negara," tutur Hanif.

Sementara, Sarath Davala dalam paparannya menyampaikan pengalaman dalam mempraktekkan UBI di sejumlah negara. Menurutnya, persoalan nan terjadi di RI tentang perlindungan sosial nyaris sama dengan negara asalnya, India.

Ia menargetkan 10 tahun ke depan bisa dipraktekkan di seluruh negara. Dia menilai konsep UBI cocok diterapkan di semua negara. 

Sarath menambahkan, konsep UBI bukan hanya mengatasi kemiskinan. Tapi, kata dia, memberikan kepastian pendapatan bagi setiap orang. 

"UBI bukan untuk mengurangi kemiskinan semata, tapi merancang ulang society. Karena pasar tidak pasti, sehingga bisa menggunakan pendapatan dasar untuk membikin ketidakpastian menjadi lebih pasti," katanya.

Halaman Selanjutnya

Pun, dia tak menafikan jika rumor nan digaungkan PKB untuk waktu dekat tetap agak berat. Tapi, dia bilang krusial untuk perlu diskusi.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya