ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto memutuskan program cek kesehatan cuma-cuma bakal mulai melangkah pada 10 Februari 2025. Program tersebut bakal tersedia di puskesmas dan klinik-klinik nan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program tersebut dirancang untuk mencakup seluruh populasi di Indonesia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia. Meski begitu, dia menyebut, program tersebut akan dilakukan secara berjenjang dengan sistem nan disesuaikan berasas golongan usia.
"Untuk anak-anak usia di bawah enam tahun dan di atas usia sekolah, pemeriksaan bakal dilakukan saat mereka berulang tahun, ditambah waktu toleransi satu bulan," katanya.
"Sementara untuk anak usia sekolah, pemeriksaan bakal dilakukan saat mereka masuk sekolah. Dilakukannya di mana? Di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik nan sudah bekerja sama dengan BPJS,” jelas Budi.
Dirinya juga mengungkapkan, jenis pemeriksaan nan dilakukan bervariasi dan disesuaikan dengan tahapan usia.
"Untuk bayi baru lahir, terdapat 6 jenis screening, balita 8 jenis, anak usia SD hingga SMA 11 hingga 13 jenis, dewasa 19 jenis, dan lansia 19 jenis pemeriksaan," ungkap Budi.
"Mungkin nan baru-baru, misalnya screening jiwa, kan dulu kita tak pernah, sekarang screening jiwa mulai anak sekolah, SD sudah kita screening, lantaran kita lihat hasil survei bahwa rupanya banyak, 1 dari 10 anak kita punya gangguan anxiety alias depresi, nan wajib jadi itu kita screening juga," imbuhnya.
Budi pun mengatakan, program cek kesehatan cuma-cuma meliputi screening kanker bagi golongan usia di atas 40 tahun dengan konsentrasi pada kanker tetek dan serviks bagi wanita serta kanker paru-paru dan kolorektal bagi laki-laki.