ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan industri finansial terjaga di tengah tantangan perekonomian global.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan produk domestik bruto (PDB) dunia diproyeksikan tumbuh 3,1% pada 2025 dan 3% pada 2026. Hal ini utamanya akibat peningkatan halangan perdagangan dan ketidakpastian kebijakan.
Mahendra melanjutkan bahwa Organisation for Economic Co-operation and Development atau Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) merevisi pertumbuhan perekonomian Indonesia menjadi 4,9%. Akan tetapi penurunan tersebut tetap sejalan dengan akibat negara-negara berkembang di kawasan.
"Untuk Indonesia Indeks Harga Konsumen terjaga baik 1,03%. Inflasi inti Februari cukup terkendali 2,48% nan menunjukkan permintaan domestik cukup baik namun perlu dicermati permintaan termoderasi perek nasional sejalan hasil tinjauan lembaga moodys nan menegaskan ranking angsuran Indonesia di level baa2 dengan outlook stable," katanya dalam konvensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulan (RDKB) Maret 2025, Jumat (11/4/2025).
Hal itu merepresentasikan kepercayaan dunia terhadap esensial ekonomi Indonesia dan kebijakan nan diambil bisa mejaga sektor jasa finansial di tengah kondisi ketidakpastian global.
Rating Indonesia tersebut menunjukkan kondisi baik dibandingkan peer countries, kata Mahendra.
Adapun mencermati diamika dunia khususnya tarif resiprokal Amerika Serikat, OJK dukung langkah-langkah strategis pemerintah mendukung mitigasi terutama dalam upaya memelihara stabilitas dan menjaga kepercayaan pasar.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bos OJK: Investor Ritel Domestik Jadi Kekuatan Pasar Modal RI
Next Article OJK Apresiasi detikai.com Sebagai Media Terproduktif