Densus Kontak Saudi Untuk Usut Teror Pesawat Saudia Berpenumpang Haji

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Rabu, 18 Jun 2025 17:21 WIB

Densus 88 berkoordinasi dengan Arab setelah ancaman peledak di pesawat Saudia Airlines. Pesawat mendarat darurat di Kualanamu, semua penumpang aman. Pesawat Saudi Airlines nomor penerbangan SV-5276 berada di landasan usai mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/6/2025), (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Jakarta, detikai.com --

Densus 88 Antiteror Polri berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait pengancaman teror peledak terhadap Pesawat Saudia Arabia Airlines.

Akibat ancaman itu, pesawat rute Jeddah-Jakarta itu mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang pada Selasa (17/6). Setelah dipastikan kondusif dan ancaman itu palsu, pesawat dan penumpangnya kembali diterbangkan ke airport Soekarno Hatta, Tangerang, pada Rabu (18/6) pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan koordinasi itu dilakukan pihaknya usai memastikan tidak ada ancaman peledak alias bahan peledak di pesawat Saudia Airlnes SV-5726.

"Kemarin itu sudah dilakukan penyisiran oleh tim Brimob dan Densus di Sumut dan kemudian dinyatakan aman, tidak ada hal-hal nan membahayakan," ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Rabu.

"Tindakan Densus kita melakukan penyelidikan lebih dalam dan kita juga berkoordinasi dengan pihak otoritas Saudi Arabia untuk sama-sama melakukan pengembangan," tambah Mayndra.

Eka menjelaskan koordinasi itu dilakukan lantaran pelaku nan mengirimkan ancaman teror peledak kepada Saudi Arabia Airlines diduga bukan berasal dari Indonesia.

Oleh karenanya, dia mengatakan koordinasi dengan semua pihak terus dilakukan untuk memastikan keselamatan seluruh masyarakat.

"Kemarin begitu ada buletin itu langsung direspon dengan beragam macam tindakan. Tindakan pengembangan dan konfirmasi juga secara langsung ke otoritas Saudi," ujarnya.

"Densus melakukan penyelidikan dengan melibatkan multi stakeholder dan otoritas untuk mengusut pengancaman tersebut," imbuh Mayndra.

Sebelumnya Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan Asri Santosa menyebut pesan ancaman peledak kepada Saudia Airlines terdeteksi dari negara India.

Asri mengungkap pesan itu dikirim melalui surat elektronik alias surel (email) nan isinya menakut-nakuti pesawat bakal diledakkan jika mendarat di Jakarta.

"Itu (pesan ancaman bom) dalam bahasa Inggris, orang Bombay, India, detailnya kelak dari Kementerian Perhubungan saja lantaran nan menerima email adalah dari Kementerian Perhubungan," ujarnya dalam konvensi pers kemarin.

Sementara itu, Kemenhub mengatakan pihaknya menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia mengenai ancaman peledak nan dikirim orang tak dikenal melalui email pada 07.30 WIB.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa mengatakan orang nan tidak dikenal itu menakut-nakuti bakal meledakkan pesawat Saudia Airlines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta nan membawa 442 jemaah Haji Kloter 12 JKS.

(tfq/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya