ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Kamis, 24 April 2025 - 11:18 WIB
Depok, detikai.com – Gubernur Jawa Barat alias Jabar, Dedi Mulyadi menegaskan kebijakannya nan bakal memberantas premanisme di wilayah Tanah Pasundan. Dia tak bakal mentolerir segala premanisme nan terjadi di Jabar.
Dedi menyadari tindakan premanisme perlu kerja sama banyak pihak termasuk mulai dari TNI-Polri dan pemerintah wilayah setempat. Politikus Partai Gerindra itu mengatakan demikian saat berjamu ke Depok tepatnya lokasi pembakaran mobil polisi di Harjamukti, Cimanggis, Depok.
Dia bilang Depok merupakan etalase dari provinsi Jabar lantaran berbatasan dengan Jakarta.
"Untuk itu kita kudu memastikan kondisi Kamtibmas di sini melangkah dengan baik. Tidak ada problem-problem sosial nan menonjol dan dipastikan juga bahwa premanisme kudu semakin susut jika perlu sampai nol, zero premanisme,” kata Dedi, di Depok, Rabu, 23 April 2025.
Dedi menekankan tak mau ada tindakan pemberontak ataupun premanisme merajalela di Jabar. Pun, dia menegaskan negara tidak boleh kalah dalam melawan premanisme.
“Kita bicara premanisme kita bicaranya premanismenya bukan kelembagaannya. Maka tindakan-tindakan premanisme nan dilakukan oleh siapapun dan atas nama apapun kudu dilawan oleh negara,” jelas eks Bupati Purwakarta itu.
Pun, dia menyoroti kasus pemberontak penganiayaan dan pembakaran mobil polisi di Depok nan sudah ditetapkan lima tersangka. Lima tersangka di antaranya merupakan personil GRIB Jaya Depok.
Menurut dia, kejadian itu dilakuan bukan atas nama kelembagaan tetapi perorangan. Dengan demikian, proses hukumnya berasas perorangan, bukan norma kelembagaan.
“Pertama bahwa tindakan itu kan sifatnya perorangan, bukan kelembagaan. Karena tindakan itu adalah sifatnya perorangan, maka hukumnya menjadi norma perorangan, bukan norma kelembagaan,” ujar Dedi.
Lebih lanjut, dia menuturkan tak menutup kemungkinan melakukan komunikasi dengan ormas. Dia mengatakan tujuan dibentuknya ormas adalah untuk konsolidasi dan mengorganisir orang yan mempunyai tujuan dan visi nan sama.
“Tujuan dibangunnya ormas itu kan mengkonsolidasi, kemudian mengorganisir orang untuk mempunyai tujuan dan visi nan sama. Pasti tujuan dan visinya nya baik, di AD/ART-nya pasti baik, untuk itu kudu dilakukan pembinaan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Pun, dia menyoroti kasus pemberontak penganiayaan dan pembakaran mobil polisi di Depok nan sudah ditetapkan lima tersangka. Lima tersangka di antaranya merupakan personil GRIB Jaya Depok.