Data Terbaru Ungkap Warga Ri Lebih Sering Belanja Online Atau Di Toko

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Warga Indonesia makin kencang shopping online di platform e-commerce. Pembelian online terus meningkat didorong oleh jumlah pembeli dan gelombang pembelian nan makin tinggi. Hal ini diungkap oleh perusahaan riset pasar, Kantar Worldpanel.

Kantar mengungkap, bahwa kesempatan online commerce sebagai channel dengan transaksi berbobot tinggi.

"Online commerce membuka kesempatan besar untuk transaksi berbobot tinggi," ujar Account Director Kantar Worldpanel, Nafira Meutia, di ShopTokopedia dan Tokopedia Summit 2024/2025 di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Adapun lebih dari 30% orang Indonesia membeli produk konsumer alias FMCG secara online, frekuensinya 2,8 kali lebih tinggi dari pada offline.

Menurut riset nan dilakukan Kantar, pertumbuhan penjualan online memang jauh lebih sigap dibandingkan dengan offline, pertumbuhannya mencapai 43%. Ini didukung dengan konsumen nan aktif melakukan pembelian di online.

Sementara itu, komparasi pengeluaran nan dilakukan di situs online nyaris 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran nan dilakukan di offline.

"Lagi-lagi ini menunjukkan potensi nan sangat besar, lantaran transaksi nan dilakukan di online ini tentang transaksi nan berbobot jika dibandingkan dengan offline," kata Nafira.

Tokopedia dan ShopTokopedia menjadi retailer online terbaik kedua dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Peluang besar untuk keduanya tetap ada lantaran sekitar 75% potensi pembeli online untuk ditargetkan melalui kedua platform ini.

Berdasarkan info Kantar, Tokopedia mengalami 138% pertumbuhan nilai dengan 12% rumah tangga nan sudah membeli via Tokopedia.

Sementara ShopTokopedia mengalami value growth sebesar 89% dengan 23% rumah tangga nan sudah membeli via ShopTokopedia.

Bagi penjual, Kantar menyarankan untuk memahami profil dan motivasi konsumen nan berbelanja online.

Konsumen kelas atas di kota besar memang mendominasi pembelian online. Namun dengan kemudahan akses, pasar menengah ke bawah juga dapat dijangkau.

"Tingkat penjualan dengan memahami motivasi pembeli di luar kota besar dan menawarkan produk nan tepat, baik untuk pembeli baru peningkatan konsumsi, maupun premiumisasi." pungkasnya.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukalapak Tutup Lapak Jualan Online, Pertanda Apa?

Next Article Susah Tarik Pembeli Baru, Ecommerce Punya Cara Baru Cari Cuan

Selengkapnya