ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Youtuber Nikocado Avocado menceritakan pengalamannya setelah sukses menurunkan berat badan hingga lebih dari 250 pon (113,4 kg). Vlogger berjulukan original Nicholas Perry ini memulai perjalanan di industri konten sejak satu dasawarsa lalu.
Bertahun-tahun berlalu, berat badannya terus meningkat lantaran konten mukbang. Karakter nan ditonjolkan di setiap videonya juga berubah menjadi lebih provokatif dan ekstrem.
Konten tersebut mendapatkan jutaan penonton. Rupanya semua perihal ekstrem itu bagian dari misi tersembunyinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berbicara bahwa saya bakal terus memaksakan diri untuk makan, menjadi gendut semampu saya sampai berumur 30 tahun, dan kemudian setelah berumur 30 tahun, saya bakal melakukan penurunan berat badan secara rahasia dan mengejutkan di internet," cerita Perry dikutip dari Daily Mail, Selasa (18/3/2025).
Sesuai dengan rencananya, pada 2022 ketika ulang tahun nan ke-30, dia diam-diam menurunkan berat badan. Ia menyebut apa nan dilakukannya itu sebagai penelitian sosial.
Saat memulai perjalanan penurunan berat badan, dia mengalami sleep apnea, masalah pernapasan, hingga jantung berdebar-debar.
Dalam proses penurunan berat badan, Perry tetap terus mengunggah video makan baru nan sudah disiapkan sebelumnya. Penonton akhirnya dibuat terkejut, ketika Perry akhirnya sukses menurunkan berat badan nan tadinya sekitar 411 pon (199,9 kg) menjadi 158 pon (71,7 kg).
Meski sukses menurunkan berat badan, tidak semuanya melangkah baik bagi Perry. Ia sempat stres lantaran kulit bergelambir nan ada di tubuhnya.
Masalah terbesarnya ada di kulit bagian perut. Akibatnya, dia kudu memasukkan kulit bergelambir itu ke dalam celananya.
"Ada banyak kulit kendur di sekitar puting susu, ketiak, kaki, nan terus-menerus membikin saya kehilangan keseimbangan saat berolahraga. Saya sangat muak merasakannya di tubuh saya. Itu membebani saya," ceritanya.
Demi mengatasi perihal tersebut, Perry kudu menjalani delapan kali operasi pengangkatan kulit nan kendur. Ia kudu berjuang melawan pengaruh samping nan cukup menyakitkan dari operasi tersebut.
Selama dua minggu, dia kudu menggunakan bangku roda dan diminta untuk meminimalkan aktivitas untuk menghindari akibat jahitan terbuka. Perry juga mengalami sembelit lima hari tanpa henti nan membuatnya cukup tersiksa.
Perry saat ini tengah memulihkan diri di rumahnya di Florida, Amerika Serikat. Dirinya mengaku cukup capek dengan operasi nan dijalani dan berambisi tidak ada operasi lanjutan nantinya.
(avk/naf)