ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Langit sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis pagi (17/4/2025) diprediksi cerah, cerah berawan, dan berawan. Namun ada juga beberapa wilayah nan turun hujan dengan intensitas ringan ialah Pontianak, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang dan Palembang. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, cuaca di sebagian besar kota-kota Indonesia pada siang hari kelak diprakirakan bakal cerah berawan, di antaranya Banda Aceh, Denpasar, Jakarta Pusat, Banjarmasin, Tarakan, Kota Jayapura, Pekanbaru, dan Mamuju.
Namun tak sedikit kota-kota besar di Indonesia nan diguyur hujan dengan intensitas sedang pada siang nanti, seperti Bengkulu, Palangkaraya, Makassar, Padang, Palembang, dan Medan. Adapun wilayah nan bakal turun hujan dengan petir ialah Pangkal Pinang.
Selanjutnya, malam hari nanti, cuaca Indonesia sebagian besar diprediksi berawan, cerah berawan, cerah, dan turun hujan berintensitas ringan di beberapa wilayah.
Berikut info prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya nan dikutip detikai.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Banda Aceh | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Denpasar | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah |
Serang | Berawan | Berawan | Berawan |
Bengkulu | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Yogyakarta | Cerah | Cerah | Cerah |
Jakarta Pusat | Berawan | Cerah Berawan | Berawan |
Gorontalo | Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Jambi | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Bandung | Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Semarang | Berawan | Berawan | Berawan |
Surabaya | Berawan | Berawan | Berawan |
Pontianak | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Banjarmasin | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Palangkaraya | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Samarinda | Berawan | Berawan | Berawan |
Tarakan | Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Pangkal Pinang | Hujan Ringan | Hujan Petir | Cerah Berawan |
Tanjung Pinang | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Bandar Lampung | Berawan | Berawan | Berawan |
Ambon | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Ternate | Berawan | Berawan | Berawan |
Mataram | Berawan | Cerah | Berawan |
Kupang | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Kota Jayapura | Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Manokwari | Cerah | Berawan | Cerah Berawan |
Pekanbaru | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Mamuju | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Makassar | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kendari | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Manado | Cerah Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Padang | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Palembang | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Berawan |
Medan | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
BMKG telah mengumumkan prakiraan cuaca hari ini, di laman resminya bmkg.go.id. Sejumlah wilayah diprediksi bakal terjadi hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan lebat. Berikut prakiraan cuaca BMKG di sejumlah kota di Tanah Air.
Sumber Utama Polusi
Laporan tersebut mengungkap bahwa nomor kematian akibat polusi mencapai nyaris satu dari empat kematian secara keseluruhan. Dampaknya tidak hanya dirasakan di masa kanak-kanak, tetapi juga bersambung hingga usia dewasa, menyebabkan beragam masalah kesehatan kronis.
Mengutip kanal Global detikai.com nan melansir dari Bangkok Post, Minggu, 9 Februari 2025, UNICEF menyatakan bahwa seluruh 500 juta anak di Asia Timur dan Pasifik terpapar tingkat polusi udara nan tidak sehat. Sumber utama polusi dalam rumah tangga berasal dari bahan bakar nan digunakan untuk memasak dan pemanasan, nan menjadi penyebab utama kematian anak di bawah lima tahun.
Selain itu, sekitar 325 juta anak tinggal di negara-negara dengan tingkat rata-rata tahunan partikel lembut (PM2.5) nan melampaui pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga lima kali lipat. Sumber utama polusi ini berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, biomassa, dan limbah pertanian.
Paparan jangka panjang terhadap polutan udara dapat menghalang pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak. UNICEF memperingatkan bahwa akibat polusi udara dapat menyebabkan penyakit seperti asma, kerusakan paru-paru, keterlambatan perkembangan, diabetes, hingga penyakit jantung di kemudian hari.
Dampak Kesehatan Akibat Polusi Udara
Menurut jenis kelima laporan "State of Global Air" nan dirilis oleh Health Effects Institute dan UNICEF pada 2024, polusi udara menyebabkan 700.000 kematian anak di bawah lima tahun secara dunia pada 2021.
Angka tersebut setara dengan nyaris 2.000 kematian per hari, menjadikannya aspek akibat kematian tertinggi kedua bagi anak-anak setelah malnutrisi. Partikel lembut PM2.5 disebut sebagai parameter paling jeli dalam memprediksi akibat kesehatan jelek akibat polusi udara di seluruh dunia.
"Setiap napas sangat berarti, tetapi bagi terlalu banyak anak, setiap napas justru membawa bahaya," ujar Direktur Regional UNICEF untuk Asia Timur dan Pasifik June Kunugi. "Udara nan mereka hirup, pada masa di mana tubuh dan otak mereka tetap berkembang, terlalu sering mengandung tingkat polusi nan membahayakan pertumbuhan, kesehatan paru-paru, dan perkembangan kognitif mereka."
Beberapa kota di Asia seperti New Delhi, Dhaka, dan Bangkok saat ini tengah berjuang melawan polusi udara nan semakin parah akibat pembakaran musiman tanaman pertanian, polusi kendaraan, serta kejadian cuaca nan menjebak partikel debu di atmosfer.