ARTICLE AD BOX
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut pada periode 10–13 Maret 2025 alias memasuki pekan kedua bulan Ramadan 1446 Hijriah Wilayah Indonesia tetap didominasi berawan hingga hujan ringan.
Pada masa itu perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem nan dapat disertai kilat alias petir dan angin kencang.
Adanya perubahan cuaca di Indonesia sedang tidak menentu sehingga puasa Ramadan di tahun ini tentunya agak berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran musim nan sigap berganti dari tandus ke penghujan alias sebaliknya.
Menurut mahir gizi (dietisien) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Iis Rosita, MKM. RD mengungkapkan bahwa asupan gizi saat berpuasa di masa pancaroba seperti ini tetaplah kudu tetap merujuk pada pola gizi seimbang.
"Pada pola gizi seimbang, menu kudu mengandung sumber energi, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kebutuhan bakal cairan tubuh kita juga kudu tetap terpenuhi apalagi sedang dalam kondisi berpuasa," ujar Iis dalam keterangannya di laman RSHS, Bandung, Rabu (12/3/2025).
Pada bulan Ramadan, lanjut Iis, pemenuhan cairan ini dapat disesuaikan waktunya ialah pada malam hari, dianjurkan untuk meminum 6-8 gelas air per hari.
Iis menyebut untuk sumber protein bisa memilih antara protein nabati dan protein hewani. Khusus nan hewani, sebaiknya menghindari daging nan berlemak tinggi khususnya bagi nan sudah berumur.
"Oleh lantaran itu, ketika makan daging, pilihlah daging nan tidak berlemak alias bisa juga kita mempersering konsumsi ikan. Sedangkan untuk protein nabati bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tahu, tempe termasuk susu baik itu susu kedelai alias susu sapi. Protein berfaedah untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ungkap Iis.
Selain protein sebut Iis, tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral. Vitamin bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan sehingga saat berbuka puasa sebaiknya menyediakan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
Buah nan dianjurkan adalah buah nan mengandung vitamin C nan biasanya berwarna oranye alias merah seperti jeruk, jambu biji merah, pepaya dan lain sebagainya.
"Untuk pemenuhan sayuran, kita bisa mengandalkan sayuran berwarna hijau alias sayuran nan berwarna seperti wortel, tomat nan fresh dan langsung diolah," kata Iis.
Selain bahan makanan tersebut, juga perlu mencari makanan nan dapat memperbaiki tanaman usus seperti youghurt nan berfaedah untuk memperbaiki pencernaan.
Perlu diketahui, andaikan pencernaan bagus maka daya tahan tubuh juga bakal bagus lantaran sumber terjadinya penyakit dapat berasal dari sini.
"Apabila pencernaan terganggu maka dapat muncul penyakit-penyakit jangkitan lainnya," jelas Iis.
IIs menuturkan komposisi gizi seimbang saat makan ialah nasi antara 150-200 gram, lauk hewani semisal daging ayam sebanyak 100 gram alias lauk nabati misalnya tempe 50 gram. Untuk sayuran adalah sekitar 100 gram.
Tips untuk mereka nan tidak mau menambah berat badan, porsi nasi dan sayuran sebaiknya disamakan, jadi jika nasinya 100 gram maka sayurannya pun 100 gram sehingga kita bakal lebih banyak menyantap serat.
"Hal ini dianjurkan untuk usia dewasa dan lansia. Untuk menjaga kesehatan saat berbuka puasa alias sahur lebih baik diawali dan diakhiri dengan makanan dan minuman nan bersuhu normal alias hangat," tutur Iis.
Saat berbuka, Iis menyarankan sebaiknya tidak langsung meminum nan dingin, makanan pedas, alias makan panas berminyak seperti gorengan lantaran perihal ini juga dapat berisiko terkena radang selain bagi mereka nan sudah terbiasa.