Ciri-ciri Kelas Menengah Atas, Kamu Termasuk?

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com — Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga sulitnya mendapat bayaran layak membikin jumlah kelas menengah atas Indonesia kian menyusut. Banyak pula dari mereka nan turun kelas.

Berdasarkan info BPS jumlah kelas menengah di Indonesia pada 2019 tetap sebanyak 57,33 juta orang alias setara 21,45% dari total penduduk. Lalu, pada 2024 hanya tersisa 47,85 juta orang alias setara 17,13%.

Artinya ada sebanyak 9,48 juta penduduk kelas menengah nan turun kelas. Karena, info golongan masyarakat kelas menengah rentan alias aspiring middle class malah naik, dari 2019 hanya sebanyak 128,85 juta alias 48,20% dari total penduduk, menjadi 137,50 juta orang alias 49,22% dari total penduduk.

Demikian juga dengan nomor golongan masyarakat rentan miskin nan ikut membengkak dari 2019 sebanyak 54,97 juta orang alias 20,56%, menjadi 67,69 juta orang alias 24,23% dari total masyarakat pada 2024.

Menurut Nicole Nicolet, pemilik Let's Make Life Great, kelas menengah mencakup mereka nan bisa mempunyai rumah, liburan tahunan, dan investasi pendidikan bagi anak-anak. Sementara itu, kelas menengah atas bisa menikmati lebih banyak liburan dan hidup dengan lebih nyaman.

Orang-orang di kelas menengah biasanya kudu bekerja hingga usia pensiun. Sedangkan kelas menengah atas dapat mencapai pensiun lebih sigap tanpa cemas mengenai finansial di masa depan.

Lantas, apa saja ciri-ciri mereka? Berikut penjelasannya dikutip dari Go Banking Rates:

Ciri-ciri Utama Kelas Menengah Atas

Salah satu tanda seseorang berada di kelas menengah atas adalah keahlian mempunyai duit lebih setelah memenuhi semua investasi dan pengeluaran besar.

Orang-orang di kelas menengah atas sering mempunyai biaya sisa apalagi setelah memaksimalkan kontribusi pensiun dan menutupi semua pengeluaran utama.

Mereka tidak terlalu cemas menggunakan biaya tambahan tersebut lantaran mempunyai keamanan finansial nan lebih kuat. Rose, seorang master keuangan, mengatakan bahwa kelas menengah atas mempunyai ruang anggaran untuk intermezo seperti liburan alias makan malam secara rutin.

Kepemilikan Beragam Aset

Mereka nan berada di kelas menengah atas biasanya mempunyai lebih dari sekadar duit tunai. Investasi nan beragam seperti saham dan properti sewaan sering menjadi bagian dari portofolio mereka, nan turut memperkuat keamanan finansial.

Melunasi hipotek lebih awal bisa menjadi salah satu tanda kelas menengah atas, meski tidak selalu diwajibkan. Nicolet menyebut bahwa keahlian melunasi investasi besar tanpa membatasi style hidup adalah karakter utama kelas ini.

Tinggal di Lingkungan Lebih Mahal

Salah satu langkah untuk memandang apakah seseorang telah mencapai kelas menengah atas adalah dari letak tempat tinggal. Menurut Rose, tinggal di kode pos nan banyak diminati merupakan tanda kuat bahwa seseorang berada di kelas menengah atas.

Namun, krusial untuk diingat bahwa ini bukan hanya soal penampilan alias sekadar mengikuti style hidup tetangga. Orang di kelas menengah atas biasanya tidak merasa perlu membandingkan kekayaan alias status mereka dengan orang lain.

Minim Stres Finansial

Tanda lain dari kelas menengah atas adalah sedikitnya stres finansial saat menghadapi tagihan alias pengeluaran tak terduga. Jika sebuah keadaan darurat finansial muncul, mereka bisa menanganinya tanpa mengalami kepanikan.

Rose menambahkan bahwa mempunyai ketenangan finansial dalam menghadapi pengeluaran besar nan tak terduga merupakan indikasi kuat telah mencapai kelas menengah atas. Stres finansial nan minim memungkinkan mereka menikmati kehidupan dengan lebih tenang.

Perubahan Gaya Hidup Positif

Pendapatan nan lebih tinggi dan kekayaan bersih nan signifikan sering kali membawa perubahan style hidup nan lebih baik. Namun, ini bukan berfaedah hidup di luar kemampuan, melainkan bisa membeli barang-barang alias jasa nan dulunya dianggap sebagai peralatan mewah.

Nicolet mengatakan bahwa berada di kelas menengah atas berfaedah nyaris tidak ada batas dalam style hidup. Mereka mungkin belum mencapai taraf miliarder, tetapi cukup untuk menikmati kebanyakan standar hidup nan ada.

Mampu Membiayai Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan salah satu pengeluaran besar nan sering kali mengharuskan seseorang berhutang. Namun, mereka nan berada di kelas menengah atas bisa membiayai pendidikan tinggi, baik untuk diri sendiri maupun anak-anak, tanpa kudu mengambil utang.

Rose menjelaskan bahwa mereka nan berada di kelas menengah atas bisa membiayai pendidikan terbaik tanpa terlalu memikirkan biaya. Ini adalah salah satu tanda krusial bahwa seseorang telah berada dalam posisi finansial nan sangat baik.

Kemungkinan Pensiun Lebih Awal

Bagi banyak orang, pensiun awal adalah angan nan susah dicapai lantaran masalah utang alias pengeluaran sehari-hari. Namun, bagi kelas menengah atas, pensiun awal lebih mungkin lantaran investasi nan beragam, pendapatan pasif, dan keamanan finansial.

Nicolet mengatakan bahwa berada di kelas menengah atas sering kali berfaedah bisa pensiun lebih awal tanpa banyak kekhawatiran mengenai masalah finansial di masa depan. Faktor ini memberikan mereka kebebasan lebih dalam memilih kapan untuk berakhir bekerja.

Memiliki Sumber Pendapatan Ganda

Orang-orang di kelas menengah alias bawah biasanya hanya mempunyai satu sumber pendapatan, seperti pekerjaan tetap. Namun, kelas menengah atas nyaris selalu mempunyai dua alias lebih sumber pendapatan, seperti upaya alias pendapatan pasif dari investasi.

Pendapatan tambahan ini bisa berasal dari pekerjaan bergaji tinggi, kepemilikan bisnis, alias investasi nan menghasilkan, seperti dividen saham alias pendapatan properti sewaan. Diversifikasi pendapatan ini membantu memperkuat posisi finansial mereka.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Pelayaran Tetap Tangguh di Tengah Tekanan Global

Next Article 5 Nasihat Warren Buffett Buat Kelas Menengah Agar Jadi Kaya

Selengkapnya