China Bantah Klaim Trump, Tegaskan Belum Ada Negosiasi Tarif!

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintah China membantah klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump nan menyebut negosiasi tarif antara kedua negara tengah berlangsung. Segala pernyataan nan menyebut proses negosiasi terus melangkah dibantah mentah-mentah oleh China.

Juru bicara Kementerian Perdagangan He Yadong menegaskan klaim nan tersebar saat ini tidak berdasar. Pernyataan itu disampaikan usai Trump mengatakan bahwa tarif untuk China bakal turun secara substansial dari nan saat ini bertindak 145%.

"Setiap klaim tentang kemajuan negosiasi perdagangan China-AS tidak berdasar, seperti mencoba mengikuti arus dan tidak mempunyai dasar fakta," ujarnya seperti dikutip dari ABC News, Kamis (24/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, dia menyatakan bahwa China sangat membuka diri jika AS mau bernegosiasi. Dengan catatan, perundingan nan dilaksanakan kudu dilakukan atas dasar saling menghormati dan adil.

"Posisi China konsisten dan kami terbuka untuk konsultasi dan dialog, tetapi segala corak konsultasi dan negosiasi kudu dilakukan atas dasar saling menghormati dan dengan langkah nan setara," tambah dia.

Awal pekan ini, Trump menyebut semua pihak terlibat aktif dalam proses perundingan tarif. Meskipun Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan belum ada negosiasi nan dilakukan secara formal.

Trump telah mengenakan tarif 145% pada impor dari China, sementara Negeri Tirai Bambu membalas dengan mengenakan tarif 125% pada produk-produk AS. Di sisi lain, Trump memutuskan menunda pengenaan tarif untuk semua negara selama 90 hari selain untuk China.

China juga menerapkan langkah-langkah ekonomi lainnya untuk melawan dan serius berjuang sampai akhir, misalnya dengan membatasi ekspor mineral tanah jarang dan mengusulkan banyak kasus terhadap AS di Organisasi Perdagangan Dunia.

China juga menegaskan bahwa pembicaraan kudu melibatkan pembatalan semua tarif. Menurut He, pengenaan tarif nan diumumkan sebelumnya dilakukan secara sepihak oleh Trump.

"Jika AS betul-betul mau menyelesaikan masalah, dia kudu menghadapi suara-suara logis dari organisasi internasional dan semua pihak di dalam negeri, sepenuhnya membatalkan semua tindakan tarif sepihak terhadap China, dan menemukan langkah untuk menyelesaikan perbedaan melalui perbincangan nan setara," tutupnya.

(ily/ara)

Selengkapnya