ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Salah satu penduduk negara Indonesia (WNI) nan berada di Spanyol membeberkan kesaksian dia saat Eropa dilanda kekacauan gegara mati listrik massal.
Spanyol, Portugal, dan wilayah barat daya Prancis mengalami pemadaman listrik besar-besaran serempak pada Senin (28/4) saing waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WNI berjulukan Giri Hatmoko berbareng 25 turis asal Indonesia hendak ke Granada saat kejadian terjadi. Mereka berangkat dari Valencia.
Giri juga mengatakan sempat merasakan internet tak stabil sebelum menerima pemberitahuan soal black out.
"Sekitar jam 12 siang, internet mati. Kadang hidup tapi hanya beberapa menit dan sangat lambat," kata Giri ke CNNIndonesia.com pada Selasa (29/4).
Dia lampau berujar, "Sampai kami akhirnya mendapatkan info bahwa terjadi black out di beberapa negara, seperti Spanyol, Portugal, Prancis."
Giri lampau mengatakan rencana dia menuju Kota Granada dibatalkan usai mendapat info situasi di wilayah tersebut macet total.
Dia dan para WNI lain lampau memutuskan menuju hotel di pinggiran Granada, tepatnya dekat Alhambra.
Tak disangka hotel tempat Giri menginap juga mengalami pemadaman. Beberapa lampu di koridor menyala, tetapi bilik 100 persen meninggal listrik.
"Kami mendapatkan hotel nan gelap, tidak ada lampu," ungkap dia.
Hotel, lanjut WNI itu, mempunyai genset, tapi hanya untuk keperluan darurat. Tamu hotel juga diminta menggunakan tangga bukan lift.
Giri kemudian bercerita per hari ini pada pukul 06.00 waktu setempat, listrik di hotel sudah menyala.
Dia lampau bertanya ke petugas hotel untuk mengetahui info lebih lanjut soal pemadaman listrik tersebut.
"Mereka bilang tidak ada info resmi dari pemerintah Spanyol mengenai ini," ujar Giri.
Pemadaman listrik di Portugal dan Spanyol terjadi pada Senin siang. Pemadaman menyebabkan kereta api dan penerbangan terhenti. Jalan-jalan juga macet total imbas kejadian tersebut.
Di Madrid apalagi terjadi panic buying. Gambar-gambar nan beredar di media sosial tampak rak-rak kosong dan antrean mengular di kasir.
Namun pada Selasa, listrik mulai pulih di Spanyol dan Portugal.
Beberapa pihak menduga ada serangan siber dalam pemadaman listrik itu tetapi Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro membantah.
"Tidak ada indikasi [serangan siber sebagai penyebab]," kata Montenegro pada Senin, dikutip Reuters.
Sejauh ini belum ada info resmi mengenai penyebab pemadaman massal. Anggota pemasok listrik Portugal Redes Energeticas Nacionais (REN) Joao Conceicao menduga pemadaman listrik terjadi lantaran "fluktuasi tegangan nan sangat besar."
"Pertama di sistem Spanyol, nan kemudian menyebar ke sistem Portugal," kata Conceicao.
Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez belum mempunyai info menyeluruh soal penyebab pemadaman listrik.
"Kami belum punya info konklusif mengenai argumen pemadaman (listrik) ini," ungkap Sanchez
(isa/rds/bac)
[Gambas:Video CNN]