Cegah Fraud, Ojk Akan Perketat Pengawasan Terkait Profesi Di Sjk

Jakarta, detikai.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menuturkan bahwa pihaknya bakal memperketat pengawasan mengenai pekerjaan di Sektor Jasa Keuangan (SJK), mulai dari proses pendaftaran, sinergi otoritas pembina, peningkatan kompetensi standarisasi dan sertifikasi. Hal ini mengingat pekerjaan di Jasa Keuangan menjadi komponen krusial untuk menjamin integritas SJK.

Adapun salah satu nan dilakukan dengan pemanfaatan teknologi seperti big info analytics dan AI. Melalui TI, dan perkaya tools pengawasan, diharapkan dapat meningkatkan pengawasan komprhensif, sigap dan efisien. Kebijakan nan dimaksud juga bakal beri hasil optimal dengan kepercayaan masyarakat dan investor.

"Oleh lantaran itu, kami meningkatkan efektifitas penegakan integritas dan perlindungan konsumen. Pengenaan hukuman terus konsisten. OJK berbareng lembaga pengak norma kerjasama aktif dalam mencegah SJK jadi sarana tindak kejahatan termasuk judol," ujar Mahendra dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan, Selasa, (11/2/2025).

OJK lanjut Mahendra juga bakal meningkatkan kordinasi dengan 20 lembaga lewat Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI) diiringi dengan intensifikasi edukasi dan sosialisai.

Selain itu untuk mempersempit pelaku fraud, OJK corak database dari seluruh pelaku upaya jasa finansial (PUJK) nan berjulukan Sistem Informasi Pelaku di Sektor Jasa Keuangan (SIPELAKU) sehingga dapat jadi bagian manajamen risk.

"Penanganan penipuan alias scam di SJK juga kami atasi dan inisiasi dengan pembentukan Indonesia Anti Scam center (IASC), sehingga korban scam memperoleh pengembalian biaya lebih sigap melalui IASC. Ke depan penanganan scam diperkuat dengan pembentukan dunia IASC," jelasnya.

(dpu/dpu)

Next Article Video: OJK Bicara Roadmap Penguatan BPD 2024-2027 - Pembentukan KUB