Bursa Pede Investor Ri Tetap Pilih Saham Meski Kripto Tersengat Trump

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis minat penanammodal bakal aset di pasar modal, khususnya saham tetap bakal bertumbuh di tengah penanammodal mata uang digital nan melonjak di tenga sentimen support Donald Trump.

Sebagaimana diketahui, Donald Trump beberapa kali mengemukakan soal dukungannya terhadap pasar kripto. Terbaru, Trump meluncurkan Trump Coin nan nilainya nyaris mencapai Rp 90 triliun.

Harga Bitcoin melonjak hingga US$109.225 berasas indeks CoinDesk sebelum turun ke bawah US$105.000 tak lama setelah Trump resmi dilantik. Sejak Trump terpilih kembali, nilai Bitcoin telah meningkat lebih dari 50%.

Investor dalam negeri pun terpantau mempunyai minat nan besar mengenai kripto, dibandingkan dengan saham. Hal ini terlihat dari kapitalisasi pasar mata uang digital nan empat kali lebih besar dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Menanggapi perihal tersebut, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy mengakui bahwa mata uang digital memang menjadi primadona baru. Namun, pihaknya optimis pasar modal bisa terus melesat meski adanya pengalihan portofolio penanammodal dari saham ke kripto.

"Diversifikasi portofolio itu wajar, tapi kita kudu tetap optimis. Pasar modal kita punya potensi besar untuk terus berkembang," jelas Irvan kepada wartawan, Senin, (20/1/2025).

Menurutnya, pergerakan aset investasi, termasuk saham dan kripto, sangat berjuntai pada tren pasar nan berkarakter siklikal. Secara historis, pergerakan nilai saham jauh lebih baik daripada mata uang digital pada dua tahun lalu.

"Jadi semua ini ada masanya. Investor nan bijak biasanya bakal menyebar investasinya di beragam instrumen," jelasnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat transaksi mata uang digital di Indonesia hingga akhir November 2024 telah mencapai Rp 556,53 triliun. Angka tersebut melonjak lebih dari 376% secara tahunan (yoy).

Adapun total penanammodal mata uang digital juga meningkat menjadi 22,11 juta, dari bulan Oktober lampau sebanyak 21,63 juta investor.

Sementara jika dibandingkan dengan jumlah penanammodal saham, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal Indonesia sebanyak 14,58 juta SID pada 29 November 2024. Angka ini tumbuh 20% year to date (ytd).


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gebrakan Koin Meme Trump di Pasar Kripto

Next Article Bitcoin Cetak Rekor ATH Sentuh US$74.000

Selengkapnya