ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Jumat, 21 Maret 2025 - 22:57 WIB
Medan, detikai.com – PDIP buka bunyi soal pertikaian dua personil DPRD Kota Medan, yang nyaris baku libas di dalam toilet, nan viral di media sosial. Salah satunya adalah kader PDI Perjuangan, berjulukan David Roni Ganda Sinaga.
David Roni adu mulut hingga caci maki dengan personil DPRD Kota Medan dari Partai Demokrat berjulukan Dody Simangunsong. Peristiwa itu terjadi pada Selasa 18 Maret 2025.
Atas kejadian ini, Ketua PAC PDI Perjuangan se-Kota Medan meminta dilakukan pemeriksaan hingga menjatuhkan hukuman terhadap David Roni, nan dinilai membikin malu partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Kami berkumpul ketua-ketua PAC se-Kota Medan Sikapi kejadian kejadian tanggal 18 Maret 2025 nan mana salah satu kader kami kerabat David adu jotos. Jadi kami sudah berembuk di hari ini tindakan menyesali nan dilakukan oleh personil Fraksi dari PDI Perjuangan Kota Medan," ucap Ketua PAC PDIP Medan, Helvetia, Jonlys Purba kepada wartawan, di Kota Medan, Jumat, 21 Maret 2025.
Didampingi Ketua PAC PDI Perjuangan nan lainnya. Lanjut Jonlys mengungkapkan, DPP PDI Perjuangan kudu mengambil sikap tegas kepada David Roni, nan dinilai membikin malu partai lantaran berantem di saat bulan Suci Ramadan ini.
"Kami itu telah tertulis bahwasanya tindak David itu telah melanggar AD/ART partai saat ini. Secara sistem partai nan bisa PAW-kan adalah DPP Partai," sebut Jonlys.
Jonlys menegaskan PAC PDI Perjuangan se-Kota Medan sepakat meminta kepada DPC agar segera memanggil David, dan meminta kepada DPD dan DPP partai untuk mengevaluasi, berikan hukuman dan melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap David Roni.
"Kami hanya bisa mendesak dengan memberikan bukti-bukti nan ada dan meminta tahapan-tahapan nan ada di partai kami, apakah itu DPC, DPD, DPP Partai. Semua keputusan PAW atas nan telah kami lakukan ini itu berpulang kepada DPP partai ialah Ibu Megawati Soekarno Putri," ujarnya.
Bukti dorongan meminta PAW untuk David dibuktikan dengan pembubuhan tanda tangan dari 21 Ketua PAC PDIP.
"Selain membikin mengirimkan membikin tertulis, rekaman nan ada di DPRD serta bukti laporan kepolisian pada bulan November 2020 dimana David melakukan penganiayaan. Desakan ini 21 PAC se+Kota Medan," kata Jonlys.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan dua personil DPRD Kota Medan berantam dan nyaris baku libas di dalam toilet. Syukurnya, peristiwa itu tidak berjalan lama lantaran dilerai pihak keamanan gedung DPRD Kota Medan.
"Dua personil DPRD Kota Medan saling maki dan nyaris adu jotos di dalam toilet gedung DPRD Kota Medan," tulis dalam narasi video viral di akun IG @medantau.id, dilihat detikai.com, Selasa 18 Maret 2025.
Berdasarkan info dihimpun, kedua personil DPRD Kota Medan nan berantam dan nyaris baku libas itu, masing-masing berjulukan David Roni Ganda Sinaga dari Fraksi PDIP dan Dody Simangunsong dari Fraksi Partai Demokrat. Mereka merupakan personil Komisi III DPRD Medan.
Dody Simangunsong memberikan penjelasan atas video viral tersebut. Ia mengungkap pemicu perkelahian adalah kebiasaan David Roni Ganda Sinaga nan kerap memanggil nama staf komisi, Dodi Tambunan, dengan nada keras. Hal ini membikin Dodi merasa namanya dipermainkan.
"Aku hanya menegur dia saja bang, jangan panggil Dodi, jika bisa Tambunan aja. Karena jika manggil Dodi dengan nada keras kesannya negur saya bang. Baru kali ini kami ketemu langsung pas di toilet lantai 3," ucap Dody kepada wartawan.
Dody menegaskan bahwa peristiwa itu, tidak ada kaitannya dengan Komisi III DPRD Kota Medan. Melainkan dirinya dengan David Roni Ganda Sinaga."Yang viral itu, bukan soal Komisi III, masalah lama," katanya.
Pertemuan di toilet lantai 3 tersebut menjadi arena bagi Dodi untuk mengingatkan David Roni soal panggilan nan dianggap mempermainkan namanya. Namun, peringatan tersebut berujung pada tumbukan fisik.
"Aku menyayangkan, kenapa sekuriti DPRD Medan nan bekerja saat itu hanya memegangku. Sementara dia (David) tak dipegang sama sekuriti. Jadinya si David coba menendang dan nyaris kena perutku," sebutnya.
Halaman Selanjutnya
"Kami hanya bisa mendesak dengan memberikan bukti-bukti nan ada dan meminta tahapan-tahapan nan ada di partai kami, apakah itu DPC, DPD, DPP Partai. Semua keputusan PAW atas nan telah kami lakukan ini itu berpulang kepada DPP partai ialah Ibu Megawati Soekarno Putri," ujarnya.