Hampir 80 Persen Responden Puas Dengan Kinerja Wapres Gibran, Menurut Survei Rumah Politik

Jakarta, detikai.com - Rumah Politik Indonesia, merilis hasil survei mengenai keahlian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dari hasil surve lembaga ini, mengklaim 79,8 persen publik alias responden menyatakan puas dengan keahlian Gibran.

"Sebanyak 79,8 persen responden mengaku puas dengan keahlian Wapres Gibran. Dari persentase itu, sebanyak 39.1 persen mengaku cukup puas, lampau 31,8 persen menyatakan puas dan 8,9 persen sangat puas. Sementara 16,5 persen responden menilai tidak puas, dan terakhir sebesar 3,7 persen responden menilai tidak tahu alias memilih untuk tidak menjawab," ujar Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas dalam peluncuran hasil survei bertajuk 'Pandangan Publik Terhadap Kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam Satu Semester' di area Semanggi, Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

Fernando mengatakan, kebanyakan publik menilai Gibran bisa melengkapi keahlian Presiden Prabowo Subianto pada semester pertama pemerintahan. Sejumlah variabel nan membikin keahlian wapres Gibran mendapat respons positif dari responden antara lain Gibran dinilai telah sukses membantu Prabowo dalam agenda pemberantasan korupsi sebesar 15, 2 persen.

"Publik juga menilai Gibran telah membantu pemerintah merealisasikan beberapa program secara perlahan sebanyak 12,9 persen responden. Mas Gibran dianggap sering memberikan support kepada masyarakat akar rumput dengan 9,8 persen responden, mengawal program makan bergizi cuma-cuma dengan 7,9 persen," tutur dia.

Hanya saja, kata Fernando, tetap terdapat 16,5 persen masyarakat alias publik belum puas dengan keahlian Gibran. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30,7 responden menilai Gibran belum menunjukkan hasil kerja; lampau sebanyak 18,4 persen responden menilai program kerjanya belum terealisasi dengan baik; sebanyak 16,3 persen responden menilai Gibran baru menjabat. 

"Ini tantangannya, tetapi nomor ini sangat bergerak sekali dan tergantung dari upaya nan dilakukan oleh Mas Gibran untuk dapat berakselerasi dan bersinergi dalam rangka memenuhi ekspektasi publik nan teramat besar terhadap pemerintahan," tandasnya.

Kemudian, sebanyak 16,1 persen masyarakat menilai Gibran adalah tokoh nan populer. Gibran juga dinilai cekatan dan gesit sebanyak 15,2 persen dan sebanyak 12,3 persen responden menilai Gibran bisa menjalankan mandat presiden Prabowo dengan baik.

Kemudian sebanyak 11,2 persen responden mempunyai awarness dan kepedulian nan tinggi dan sebanyak 10,9 persen nan menganggap Gibran responsif.

Pada kesempatan itu, analis ekonomi politik, Mardiyanto menjelaskan bahwa Wakil Presiden Rakabuming Raka bisa menepis sentimen alias rumor negatif nan menerpanya tidak dengan bicara, tetapi melalui tindakan alias kerja. 

Menurut Mardiyanto, survei Rumah Politik Indonesia ini memperlihatkan bahwa, peran wapres memberikan pengaruh positif terhadap keahlian pemerintahan. 

Dalam pandangannya, intensitasnya nan doyan blusukan, seperti halnya Jokowi, satu sisi bakal memperluas spektrum publik nan dapat ditangkap oleh pemerintah. Lain sisi, melakukan sistem kontrol terhadap agenda alias penerapan visi Astacita pemerintah. 

"Yang menarik dari Mas Gibran ini adalah inisiatifnya, seperti halnya program 'Lapor Mas Wapres.' Lalu latarnya nan dinilai mewakili kalangan anak muda, energik, merupakan modal untuk meneruskan agenda blusukan, memandang dari dekat gimana kondisi sosial masyarakat akar rumput. Ini strategis sekaligus penting, ialah dalam rangka menyerap aspirasi publik, lain sisi untuk melakukan kegunaan kontrol nan tentu saja semua bakal dilaporkannya kepada Pak Presiden Prabowo nan bermuara terhadap agenda kebijakan pemerintah," jelasnya. 

Survei ini dilakukan pada 18-24 April 2025. Populasi dalam survei ini adalah masyarakat di atas 17 tahun alias nan sudah mempunyai kewenangan pilih dan berasal dari 30 Provinsi di Indonesia. Metode survei nan digunakan adalah wawancara tatap muka. 

Teknik sampling nan digunakan pada riset ini adalah multistage random sampling di mana metode ini digunakan untuk memperoleh sampel dengan langkah suatu populasi dibagi menjadi suatu populasi kelompok-kelompok nan lebih mini dan mengambil sampel individu-individu dalam golongan nan dihasilkan lebih kecil. 

Berdasarkan teknik sampling tersebut, sampel berasal dari 30 provinsi di Indonesia nan terdistribusi secara proporsional. Jumlah sampel nan di peroleh sebanyak 1310 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 2,48 persen pada tingkat kepercayaan ± 95 persen.