Bumn Berstatus Pt Gabung Danantara, Bagaimana Nasib Perum?

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan perusahaan pelat merah nan bakal masuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) hanya nan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Proses penggabungan ini melalui inbreng alias pengalihan saham BUMN ke BPI Danantara.

"Kalau ini BUMN nan non-Perum nan kita inbrengkan, berasosiasi dengan operasional. nan di luar Perum pokoknya," kata Tiko usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR RI, Rabu (19/3/2025).

Sementara BUMN nan berbentuk perusahaan umum (Perum), Tiko mengatakan tetap dalam pengkajian, lantaran masuknya perusahaan pelat merah ke Danantara kudu berbentuk PT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, transformasi dulu, iya. Ini lagi diproses, nan Perum tetap kita kaji dulu," ucapnya.

Sementara, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan pihaknya tengah mempercepat inbreng saham BUMN ke Danantara. Hal ini ditandai dengan proses pembentukan Peraturan Pemerintah (PP)

"Semua inbreng sekaligus, jadi kita sedang membikin PP inbreng. Tadi sedang konsultasi dengan DPR mengenai PP inbreng-nya. Kan sesuai UU kan kudu PP inbreng," tutur Dony.

Ia menargetkan inbreng saham BUMN ke Danantara rampung sebelum akhir Maret 2025. "Beberapa RUPS kan bakal dimulai akhir bulan ini kan, jadi optimis kudu lebih bagus kan," ucap Dony.

Sebelumnya, Dony telah memastikan semua BUMN mulai masuk Danantara akhir Maret 2025. Saat ini sedang dilakukan proses pengalihan alias inbreng kepemilikan saham dari Kementerian BUMN ke Danantara.

"Kita harapkan akhir Maret ini sudah masuk ya. Ya setelah proses inbreng selesai, kemudian itu bakal segera masuk BUMN-nya ke Danantara. Seluruhnya (BUMN masuk Danantara)," kata Dony kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Dony memastikan semua BUMN masuk Danantara termasuk nan keadaannya dalam kondisi sakit. Seperti pada BUMN-BUMN karya, nantinya bakal dilakukan konsolidasi untuk memperbaiki kondisi perusahaan dengan Danantara.

"Sebetulnya nggak banyak nan merugi ya. Ah iya, itu (BUMN karya) kelak bakal kita lakukan juga restrukturisasi ya. Tentu bakal lebih mudah dengan Danantara. Kalau dulu kan memang perusahaan itu satu-satu, jika sekarang dengan proses konsolidasi, tentu bakal lebih memudahkan juga untuk kita melakukan proses perbaikan kondisi perusahaan-perusahaan kita nan saat ini belum memberikan keuntungan," ucapnya.

(ada/ara)

Selengkapnya