ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Bulan Ramadan menjadi momen nan krusial untuk menjalankan ibadah puasa. Khusus untuk ibu hamil, apakah sebenarnya puasa ini dapat membahayakan janin?
Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menuturkan bahwa masalah ini bakal kembali lagi pada kondisi ibu mengandung dan janin nan dikandung. Sebagai contoh dia menjelaskan, bahwa ada sebuah penelitian nan mengungkapkan bahwa berpuasa pada trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan akibat bayi kecil.
Bukan lantaran puasanya, dr Fadli menuturkan bumil pada trimester pertama umumnya tetap sering mengalami mual dan muntah, sehingga lebih susah untuk makan. Ketika dipaksa untuk tetap berpuasa pada trimester pertama, maka kemungkinan bumil untuk kekurangan asupan saat buka puasa dan sahur bakal semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa (risiko bayi kecil)? Bukan lantaran puasanya, tapi lantaran kurang masukkan asupan gizi ibunya kurang makan, susah makan, nan terjadi di trimester 1," ucap dr Fadli ketika dihubungi detikaicom, Selasa (18/2/2025).
dr Fadli menuturkan secara umum berpuasa pada trimester ketiga juga kurang disarankan lantaran di fase ini ibu memerlukan kalori lebih banyak. Pada fase ini, kondisi ibu kudu lebih diperhatikan, sama seperti pada trimester pertama.
Oleh lantaran itu, master biasanya bakal menyarankan puasa dilakukan pada trimester kedua. Pada fase tersebut, kondisi ibu biasanya sudah mulai nyaman, tidak seperti di trimester pertama.
Bahkan menurut dr Fadli, berpuasa pada trimester kedua juga bisa memberi faedah nan besar untuk ibu hamil, khususnya mencegah kenaikan berat badan secara berlebih selama hamil.
"Ada beberapa penelitian mengatakan trimester kedua kan ibu mengandung tuh malah dendam tuh, makannya jadi banyak banget, alias ada istilah sugar craving. Nah, dengan dia puasa dia mencegah nih kenaikan berat badan nan berlebihan," kata dr Fadli.
Ia kembali menegaskan bahwa kondisi kehamilan ibu bisa berbeda-beda. Sebaiknya ibu terus melakukan pemeriksaan rutin andaikan mau menjalani ibadah puasa selama Ramadan. Kondisi janin juga kudu secara berkala dipantau untuk memastikan dalam kondisi baik selama puasa.
"Tapi pada saat berpuasa sebaiknya sebelum mulai puasa diperiksakan dulu ke master kandungan kehamilannya, dipastikan air ketubannya cukup, kesejahteraan janinnya baguslah dengan langkah di-USG untuk memandang kesejahteraan janinnya," tandasnya.
(avk/kna)