ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sukses mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun, naik tipis atau 0,36% secara tahunan (yoy).
Mengutip laporan finansial di media massa, pencapaian tersebut tidak terlepas dari pendapatan kembang bersih sebesar Rp142,05 triliun, naik 3,38% yoy dari setahun sebelumnya Rp137,40 triliun.
Kemudian, penyaluran angsuran BRI dan pinjaman syariah nan tercatat sebesar Rp1.348,21 triliun, tumbuh 7,98% yoy pada tahun 2024, dari setahun sebelumnya Rp1.248,51 triliun. Total angsuran UMKM tercatat sebesar Rp1.110,37 triliun.
Kualitas angsuran pun terjaga dengan rasio angsuran bermasalah alias non-performing loan (NPL) gross sebesar 2,94% dan NPL net sebesar 0,75% per Desember 2024. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 215,01%.
Pada penghimpunan dana, BRI sukses mencatatkan total biaya pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.365,45 triliun. Dengan porsi biaya murah alias current account savings account (CASA) sebesar 67,30%.
Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan alias loan to deposit ratio (LDR) konsolidasi BRI sebesar 89,39% sepanjang tahun lalu.
Aset BRI pun tercatat tumbuh 1,42% yoy menjadi Rp1.992,92 triliun pada akhir tahun 2024.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa bank nan konsentrasi pada UMKM itu tetap berupaya mempertahankan keahlian nan baik, di tengah situasi ekonomi nan tidak mudah sepanjang tahun lalu.
"Pokoknya kita berupaya meskipun situasinya terus terang ini tidak mudah," ujarnya selepas aktivitas BRI Microfinance Outlook 2025 di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kamis (30/1/2025) lalu.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus Perkuat Akselerasi Keuangan Kelompok Rentan & Perempuan
Next Article Ada Pengumuman Penting dari BRI (BBRI) & Bank Mandiri (BMRI) Besok