Bos Mandiri (bmri) Ungkap 4 Sektor Investasi Strategis Yang Dibidiknya

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Bank Mandiri (BMRI) mengungkapkan beberapa sektor strategis nan bakal dibidik sebagai investasi baru nan menjanjikan, di tengah tantangan ekonomi nan berat di tahun ini.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan pentingnya peran sektor perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nan inklusif dan berkelanjutan.

"Bank Mandiri terus berkomitmen untuk mendukung investasi di sektor-sektor strategis seperti pertanian, energi, telekomunikasi, serta industri makanan dan minuman di seluruh wilayah potensial Indonesia. Kami juga mengembangkan penemuan digital untuk meningkatkan akses jasa perbankan nan lebih luas melalui platform seperti Livin' dan Kopra by Mandiri," ujar Darmawan di MIF 2025, Selasa (11/2/2025).

Di tengah beragam ketidakpastian ekonomi global, seperti perlambatan pertumbuhan di negara maju, ketegangan geopolitik, serta perubahan kebijakan moneter di beragam negara pihaknya memandang penanammodal bakal semakin selektif dalam menempatkan dananya. Oleh lantaran itu, Mandiri menitikberatkan pandangannya ke beragam aspek ekonomi makro, termasuk stabilitas moneter, investasi sektor riil, dan kebijakan fiskal nan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, menjelaskan, Bank Mandiri turut mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan suasana investasi melalui beragam program strategis. Salah satu terobosan terbarunya dalam kegiatan MIF 2025 Mandiri mengadakan Business Matching "Energizing Private Sectors", nan mempertemukan penanammodal dengan korporasi besar Indonesia di sektor energi, manufaktur, dan hilirisasi mineral.

Melalui sesi Business Matching ini, Bank Mandiri menargetkan percepatan investasi di lima sektor utama nan selaras dengan prioritas pemerintah, ialah mineral mining & downstreaming, minyak & gas, manufaktur, daya terbarukan serta bangunan dan prasarana dari 44 perusahaan dalam negeri dan luar negeri.

"Kami berambisi kerjasama ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya percepatan investasi di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi nan berkelanjutan," imbuh Eka.

Komitmen Bank Mandiri dalam membangun suasana investasi nan kondusif di Indonesia juga telah direalisasikan antara lain melalui instansi luar negeri (KLN) Bank Mandiri. Saat ini terdapat lima instansi luar negeri Bank Mandiri berada di Singapura, Hongkong, Shanghai (Tiongkok), Cayman Island, Dili (Timor Leste), dan dua instansi perusahaan anak di Kuala Lumpur (Malaysia) dan London (Inggris).

Keberadaan KLN Bank Mandiri telah sukses melayani lebih dari 100 ribu pengguna korporasi dan ritel dengan beragam jasa finansial untuk mendukung upaya nasabah. Tak hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, kehadiran KLN Bank Mandiri ini juga berkedudukan untuk menjembatani kebutuhan korporasi dunia nan telah ataupun bakal berbisnis di Indonesia.

"Bank Mandiri mempunyai jaringan luas dengan lembaga keuangan, dengan lebih dari 900 bank Koresponden di 35 negara. Jaringan ini memperkuat posisi kami di pasar dunia dan mendukung pertumbuhan bisnis," paparnya.

Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana mengatakan, penyelenggaraan MIF tahun ini bertepatan dengan awal masa pemerintahan baru Presiden Prabowo dengan program-program nasional nan strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengadaan 3 juta rumah murah, nan baru berjalan.

"Melihat antusiasme para penanammodal baik dalam maupun luar negeri dalam mengikuti Mandiri Investment Forum 2025 ini, kami percaya forum investasi terbesar di Indonesia ini bakal mendukung pandangan penanammodal domestik maupun asing nan positif bakal potensi pertumbuhan Indonesia, dan melakukan investasi langsung di beragam sektor industri di Indonesia," ungkap Oki.

Pada kesempatan ini Mandiri Sekuritas turut menyelenggarakan Site Visit alias kunjungan para penanammodal ke perusahaan serta letak pusat dapur umum MBG dan perumahan murah, serta Corporate Day nan mempertemukan perusahaan Terbuka (Tbk) dengan para calon penanammodal dalam format one-on-one alias small group meetings.

Kedua agenda ini, sukses menghadirkan 400 penanammodal dengan sebanyak 40% di antaranya merupakan penanammodal asing dari beragam negara seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, Jerman, Norwegia, Uni Emirat Arab dan Australia. Adapun, total biaya kelolaan para penanammodal nan datang pada MIF 2025 ini mencapai US$ 18,65 triliun, jauh lebih tinggi dari biaya dana kelolaan penanammodal pada MIF tahun lampau sebesar US$ 14 triliun.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bank Mandiri Cetak Laba Rp55,78 Triliun Sepanjang 2024

Next Article Euromoney Nobatkan BMRI Jadi Bank Terbaik Indonesia di 2024

Selengkapnya