ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian wilayah Jakarta hujan ringan pada akhir pekan hari ini, Minggu (11/5/2025) sore hingga malam.
Berdasarkan laman resmi www.bmkg.go.id, BMKG merinci, seluruh wilayah Jakarta pada pagi hari seperti Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu diperkirakan berawan tebal.
Memasuki siang hari, cuaca sebagian wilayah Jakarta seperti Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu diperkirakan berawan tebal. Sedangkan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat diperkirakan cerah berawan, dikutip dari Antara, Minggu (11/5/2025).
Kemudian, pada sore hari, cuaca Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan diperkirakan hujan ringan. Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu diperkirakan berawan tebal.
Lalu di malam hari, wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara diperkirakan berawan tebal. Sedangkan Kepulauan Seribu diperkirakan hujan ringan.
Suhu udara pada hari ini di Jakarta pagi hari diperkirakan berada pada kisaran minimum 24 derajat hingga 29 derajat Celsius, lampau memasuki siang hari suhu udara mencapai 28 sampai 32 derajat Celsius, sedangkan malam hari mencapai 26 sampai 28 derajat Celcius.
Sebelumnya, kualitas udara di Jakarta pada Minggu pagi ini (11/5/2025) menduduki posisi keempat sebagai kota dengan udara terburuk di bumi dan masuk kategori udara tak sehat.
Berdasarkan info situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.40 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di nomor 154 alias masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 59,2 mikrogram per meter kubik.
Cuaca ekstrem melanda sebagian wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sejumlah akomodasi umum rusak, hingga genting gedung roboh menimpa kendaraan.
Kualitas Udara Jakarta Minggu Pagi 11 Mei 2025 Masuk Kategori Tidak Sehat
Melansir Antara, Minggu (11/5/2025), nomor itu mempunyai penjelasan ialah tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi golongan sensitif, lantaran dapat merugikan manusia ataupun golongan hewan nan sensitif alias bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sedangkan kategori tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan nan sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Lalu kategori baik ialah tingkat kualitas udara nan tidak memberikan pengaruh bagi kesehatan manusia alias hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, gedung ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 alias kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi nan terpapar.
Terakhir, rawan (300-500) alias secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan nan serius pada populasi.
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama ialah Lahore, Pakistan nan berada di nomor 186, urutan kedua Delhi India di nomor 169, ketiga Kinshasa Kongo-Kinshasa di nomor 160, serta urutan kelima Kota Ho Chi Minh Vietnam di nomor 153.
Namun demikian, masyarakat tetap direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar nan kotor dan menyalakan penyaring udara.
Polisi Tertibkan Ratusan Bendera Ormas di Jakarta Pusat
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat menertibkan 109 bendera dan 2 spanduk milik organisasi masyarakat (ormas) dalam operasi Brantas Jaya 2025, Jumat 9 Mei 2025.
Operasi dilakukan serentak di delapan wilayah polsek jejeran untuk menciptakan ketertiban dan menghindari potensi gesekan mendatar antar kelompok.
"Penurunan atribut ormas ini bagian dari penegakan patokan untuk menjaga ketertiban umum. Tidak boleh ada simbol golongan nan menguasai ruang publik seenaknya," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dalam keterangannya, Sabtu 10 Mei 2025.
Susatyo menyebut, wilayah dengan penurunan atribut terbanyak tercatat di Kecamatan Sawah Besar, ialah sebanyak 32 bendera dari beragam ormas.
Selain penertiban atribut, polisi juga mengungkap tindakan pemalakan nan terjadi di area Thamrin City, Tanah Abang. Dua pelaku, Sugiarto (39) dan Tio Pangestu (25), ditangkap saat memaksa pengemudi mobil boks untuk bayar duit parkir liar sebesar Rp 20.000 dengan disertai ancaman.
"Kami tidak beri ruang untuk tindakan premanisme. Siapa pun nan mengintimidasi penduduk di ruang publik bakal kami tindak tegas," kata Susatyo.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan, dengan ancaman balasan penjara maksimal 9 tahun. Saat ini, kedua tersangka sudah diamankan di Mapolres Metro Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut.