Menag: Pesparani Bukan Hanya Seni Panggung, Tapi Panggung Peradaban Indonesia

Sedang Trending 19 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Musyawarah Nasional (Munas) III Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) dibuka pada Jumat 10 Mei 2025, bertempat di Auditorium Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Pembukaan Munas diawali dengan Perayaan Ekaristi nan dipimpin oleh Uskup Keuskupan Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM dan Uskup Sintang Mgr. Valentinus Saeng, CP.

Dalam homilinya, kedua uskup menekankan pentingnya menjadikan Pesparani sebagai pesta ketaatan nan menyatukan umat Katolik dari seluruh Indonesia dalam semangat persaudaraan. Hal ini sejalan dengan pesan Paus Fransiskus dan juga semangat Paus Leo XIV nan baru saja terpilih, nan menyerukan pentingnya persaudaraan dan persatuan dalam keragaman.

Ketua Panitia Munas III LP3KN, Reginal R. Capah, dalam laporan pembukaannya menyampaikan bahwa seluruh LP3KD dari 38 provinsi datang secara penuh, termasuk perwakilan dari keuskupan-keuskupan seluruh Indonesia. Selain itu, turut datang perwakilan dari KWI, Pejabat Bimas Katolik, serta para pengurus LP3KN pusat.Reginal juga mengapresiasi support nan kuat dari Kementerian Agama RI nan sejak awal mendukung aktivitas Pesparani, baik di tingkat nasional maupun provinsi.

“Munas ini menjadi momentum pertimbangan dan perencanaan strategis agar Pesparani terus menjadi sarana pertumbuhan ketaatan Katolik nan sekaligus memperkuat kebangsaan,” ujarnya dalam keterangan diterima.

Ketua Umum LP3KN, Muliawan Margadana, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan nan tinggi kepada Kementerian Agama RI atas support penuh terhadap terselenggaranya Munas III ini. Ia juga mengagumi visi besar Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, nan mencetuskan pendapat Kurikulum Berbasis Cinta.

“Kurikulum Berbasis Cinta mencerminkan semangat kebangsaan nan luar biasa. Ini selaras dengan semangat Pesparani nan memadukan ketaatan dan cinta tanah air,” kata Muliawan. Ia menambahkan bahwa Pesparani adalah salah satu wajah Gereja Katolik Indonesia nan berakar pada budaya bangsa.

Sekretaris Jenderal KWI, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, nan juga memimpin misa pembukaan, turut memberikan sambutan dan rayuan kepada seluruh peserta agar terus membangun kehidupan bergereja dan berbangsa dengan semangat musik liturgi.

“Musik liturgi bukan hanya sarana ekspresi iman, tetapi juga kekuatan untuk membangun jembatan antargenerasi dan antarbudaya,” tuturnya.

Selengkapnya