ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merekomendasikan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendapatkan anggaran tambahan dalam membantu pengawasan program makan bergizi cuma-cuma (MBG).
"Tentu saja peran serta lembaga dan K/L lain ini di dalam program MBG terutama nan ada di Komisi IX saya sangat merekomendasikan lantaran pasti tadi kita lihat BPOM sudah sangat intens mengontrol kami di lapangan," kata Dadan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, di Senayan, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Dadan menjelaskan, perlunya penambahan anggaran lantaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bakal semakin bertambah.
Sehingga, Dadan menilai, perlu anggaran tambahan agar BPOM bisa semakin intens melakukan kunjungan ke SPPG.
"Tapi untuk SPPG nan semakin bertambah apalagi bakal ada 30 ribu diakhir tahun saya kira pergerakannya kudu didukung dengan anggaran nan cukup. Jadi saya mau merekomendasikan agar BPOM anggarannya ditambah untuk menginspeksi kami alias kelak bisa ditambahi beberapa perihal mengenai tersebut," ujar dia.
Lebih lanjut, Dadan juga menjabarkan, rekap kunjungan BPOM ke SPPG. Dia menyebut, sekitar 106 kunjungan nan dilakukan BPOM di 30 provinsi. Menurutnya, jumlah kunjungan tersebut terbilang tetap terbatas.
"Ini rekap kunjungan BPOM ke SPPG nan sudah terjadi di 30 provinsi memang kunjungannya tetap terbatas ada kami catat 106 kunjungan dari BPOM ke SPPG," imbuh dia.
Gibran Sidak MBG di Jakarta, Pastikan Menu Aman dan Bergizi
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melakukan sidak untuk memandang secara langsung penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 61 Jakarta, Selasa 20 Mei 2025.
Menurut dia, kunjungan dilakukan sebagai corak pengawasan pemerintah terhadap kualitas penyelenggaraan program, sekaligus memastikan menu nan disajikan memenuhi standar kepantasan dan kandungan gizi nan dibutuhkan.
"Peninjauan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam merealisasikan pengarahan Presiden Prabowo Subianto, nan menekankan pentingnya kepantasan menu dan nilai gizi dalam penyelenggaraan MBG di seluruh sekolah," tulis siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (20/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, putra sulung Jokowi itu menyaksikan langsung proses pengedaran dan penyajian makanan kepada para siswa. Ia juga berbincang dengan siswa serta tenaga pendukung untuk memperoleh info lebih perincian mengenai jenis menu, proses pemasakan, hingga waktu konsumsi makanan.
Dia menegaskan, keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari kualitas makanan nan dikonsumsi. Selain itu, setiap menu kudu aman, sehat, dan layak dikonsumsi.
Oleh lantaran itu, pengawasan ketat diperlukan sejak tahap penyimpanan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian di sekolah.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com