ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Vatikan bakal segera menggelar conclave alias pemilihan Paus baru setelah Paus Fransiskus wafat.
Para kardinal di sana memutuskan conclave bakal dimulai pada 7 Mei. Peserta pemilihan terdiri dari beragam kardinal di bumi dengan usia di bawah 80 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Conclave digelar 15-20 hari setelah paus nan menjabat meninggal. Paus Fransiskus wafat pada 21 April. Proses ini bakal digelar secara tertutup dan para kardinal bakal diisolasi untuk tak berkomunikasi dari bumi luar.
Lalu berapa lama conclave alias pemilihan paus baru dimulai?
Di conclave dua paus sebelumnya ialah pada 2005 dan 2014, proses pemilihan berjalan selama dua hari.
Pada 2005, para kardinal di conclave memutuskan untuk memilih Paus Benediktus XVI. Kemudian pada 2013, kardinal memilih Paus Fransiskus untuk meneruskan menjadi pemimpin gereja Katolik di dunia.
Kardinal Swedia Anders Arborelius mengatakan pemilihan paus baru kemungkinan bakal menyantap waktu lebih lama dari sebelumnya. Ini lantaran para kardinal nan ditunjuk Fransiskus tak tahu satu sama lain.
Delapan dari 10 orang nan memenuhi syarat memberi bunyi dalam konklaf ditunjuk langsung Fransiskus. Sekitar 20 orang baru menjadi kardinal pada Desember lalu.
Lebih lanjut, Arborelius mengatakan Paus Fransiskus menekankan sungguh krusial memilih kardinal dari tempat nan sebelumnya tak ada seperti Myanmar, Haiti, dan Rwanda. Hingga pekan lalu, banyak kardinal nan belum pernah berjumpa satu sama lain.
"Kami tak saling kenal," kata dia, dikutip Asia One.
Senada, kardinal Jerman Reinhard Marx juga mengatakan conclave bakal berjalan lebih dari satu hari.
"Hanya beberapa hari," kata Marx, dikutip The Guardian.
Conclave kali ini terdapat sekitar 135 kardinal nan punya kewenangan memilih. Dari jumlah tersebut, 53 di antaranya dari Eropa, 23 dari Asia, 18 dari Afrika, 17 dari Amerika Serikat, 16 dari Amerika Selatan, 16 dari Amerika Utara, 4 dari Amerika Tengah, 4 dari Oseania.
Sejauh ini belum ada calon terdepan nan menjadi paus. Namun, beberapa media menyebut kardinal dari Filipina Luis Antonio Tagle dan kardinal dari Italia Pietro Parolin jadi favorit.
Sebelum conclave, para kardinal bakal seremoni ekaristi dengan Misa naza Pro Eligendo ayah dan dihadiri para kardinal nan memenuhi syarat dalam proses pemilihan paus baru.
Di sore hari, para kardinal bakal melanjutkan prosesi khidmat menuju Kapel Sistina. Di akhir prosesi di dalam Kapel Sistina, setiap Kardinal bakal disumpah.
Melalui sumpah ini, mereka berkomitmen, jika terpilih, untuk setia memenuhi Munus Petrinum sebagai Gembala Gereja Universal.
Mereka juga berjanji untuk menjaga kerahasiaan absolut mengenai segala perihal nan berangkaian dengan pemilihan Paus dan tak mendukung segala upaya kombinasi tangan eksternal dalam pemilihan tersebut.
(isa/bac)