Bantah Matahari Kembar, Golkar: Ada Upaya Benturkan Prabowo Dengan Jokowi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Kamis, 17 April 2025 - 19:43 WIB

Jakarta, detikai.com – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Idrus Marham ikut menyoroti isu matahari kembar di pemerintahan. Isu tersebut muncul usai sejumlah menteri Kabinet Merah Putih sowan ke kediaman Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) di Solo beberapa waktu lalu.

Idrus menegaskan Presiden Indonesia adalah Prabowo Subianto.

"Sekali lagi, enggak ada mentari kembar, nan ada hari ini real presiden, otentik presiden adalah Prabowo," ujar Idrus kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 17 April 2025.

Di sisi lain, Idrus mengatakan bahwa Jokowi sangat menghormati Prabowo sebagai Presiden dan tidak bakal menjadi sosok mentari kembar.

"Dalam sikap perilaku Jokowi, kan, bisa dilihat juga, gimana memposisikan diri, kan. Ada aktivitas diundang datang, dan lain sebagiannya. Ini, kan, terlihat sekali," ujarnya.

Ia menilai ada upaya nan membenturkan Presiden Prabowo dengan Jokowi dengan munculnya mahir tafsir nan seolah-olah mengesankan ada mentari kembar di tampuk kekuasaan Indonesia.

"Ini mahir tafsir inilah nan merusak negeri ini kadang-kadang. Kenapa? Sebab, penafsiran ini kadang-kadang tidak didasarkan pada kebenaran dan itu saya katakan tadi," kata Idrus.

"Ya, saya kira, kan, sudah tahu, nan paling dibenturkan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo. Dianggap tetap ikut cawe-cawe," imbuhnya.

Diketahui, beberapa menteri nan terbang ke Solo adalah adalah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia nan datang pada Selasa, 8 April 2025. Lalu, sehari kemudian ada Menko Pangan Zulkifli Hasan nan juga menemui Jokowi.

Selanjutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan (KPP) Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin hingga Menteri Koperasi Budi Arie juga datang ke kediaman Jokowi.

Halaman Selanjutnya

"Ini mahir tafsir inilah nan merusak negeri ini kadang-kadang. Kenapa? Sebab, penafsiran ini kadang-kadang tidak didasarkan pada kebenaran dan itu saya katakan tadi," kata Idrus.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya