ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) alias Mayapada Healthcare menyiapkan shopping modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 1,5 triliun sampai dengan Rp 2 triliun untuk pembangunan rumah sakit Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH). Dana tersebut berasal dari internal perusahaan Mayapada Healthcare.
Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir mengatakan, pihaknya mengeluarkan investasi secara besar-besaran untuk proyek rumah sakit berskala internasional tersebut. Melalui MABIH, Mayapada Healthcare mau menyediakan pelayanan kesehatan terbaik di Tanah Air.
Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 nan memerlukan masyarakat sehat dan produktif. Untuk itu, Mayapada Healthcare mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia tidak ada nan sakit.
"Jadi secara investasinya adalah satu nan terbesar nan kita melakukan jadi Rp 1,5 sampai 2 triliun nan kita budgetkan. Pendanaan ini kita bakal mendanakan semua dari internal," ungkap Jonathan dalam Exclusive Interview Mayapada Healthcare di Jakarta, belum lama ini.
Di samping itu, Mayapada Healthcare menargetkan pertumbuhan keahlian top line sebesar 30%. Hal ini sejalan dengan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan nan sudah mulai meningkat sejak pandemi Covid-19.
"Secara top line kita targetkan mungkin kita bisa bertumbuh sekitar 30%. Kita percaya bahwa kita bisa capai sasaran tersebut. Saya lihat kondisinya semua mendukung untuk kita bisa melakukan pencapaian tersebut," imbuh dia.
Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan sangat krusial dan perihal itu erat kaitannya dengan pola hidup setiap orang. Dengan demikian, Jonathan memandang industri kesehatan mempunyai prospek nan sangat cerah.
"Industri kesehatan ini prospeknya sangat-sangat bagus di mana satu awareness-nya lebih banyak dan kedua pun kita sebagai negara nan lagi berkembang, otomatis health care spending-nya bakal naik. Jadi saya lihat ke depannya industri kesehatan itu sangat cemerlang," kata dia.
Jonathan pun menyadari bahwa setiap industri nan atraktif pasti bakal dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Selain itu, bakal ada kejuaraan nan lebih ketat dengan pelaku upaya lainnya di sektor industri nan sama.
"Jadi kita pun kudu siap-siaga gimana kita bisa bersaing dengan kompetisi-kompetisi nan sudah lebih tense daripada sebelumnya," tandasnya.
(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini: