Bangun Pabrik Us$ 200 Juta, Cheetos Bakal Kembali Dijual

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages Indonesia alias PepsiCo Indonesia mengumumkan bakal kembali membawa Cheetos ke pasaran setelah perseroan meresmikan pabrik dengan nilai investasi US$200 juta alias sekitar Rp3,27 triliun.

Director of Government Affairs & Corporate Communications PepsiCo Indonesia Gabriella A., mengumumkan Produksi camilan ini telah dimulai sejak Januari 2025 di akomodasi baru nan berlokasi di Cikarang.

"Kami sangat senang dapat kembali menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia. Untuk memastikan kualitas dan cita rasa terbaik, kami berkomitmen menggunakan hanya bahan-bahan pilihan," kata dikutip dari laman LinkedIn-nya, Rabu, (12/2/2025).

Lebih jauh, investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai USD 200 juta. Realisasi investasi tersebut mendapat support dari pemerintah Indonesia dalam proses perizinan dan pengembangan industri.

"Apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas dukungannya dalam mewujudkan investasi baru senilai US$200 juta ini," kata dia.

Mengingatkan saja, Lays, Cheetos dan Doritos telah berakhir beredar di pasaran Indonesia sejak tahun 2021. Sebab, produsennya PT Indonesia CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bakal segera menghentikan produksi dan penjualan ketiganya mulai 17 Agustus 2021.

Terhentinya perjanjian antara ICBP dan Fritolay Netherlands Holding B.V., lisensi brand ketiga produk ini menjadi alasan. Perjanjian tak lanjut lantaran adanya argumen komersial.

Indofood mempunyai lisensi untuk makanan ringan ini melalui perusahaan patungan dengan Fritolay, ialah PT Indofood Fritolay Makmur (IFL). Berhentinya kerja sama keduanya ditandai dengan dibelinya seluruh saham IFL oleh ICBP Rp 494 miliar.

Jumlah tersebut setara dengan 49% dari total saham nan diterbitkan oleh IFL pada 17 Februari 2021 lalu. Dengan berakhirnya perjanjian lisensi ini, maka semua nan terafiliasi dengan Fritolay dan perusahaan hubungan lain tidak boleh untuk melakukan produksi.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarik Dolar Hasil Ekspor SDA, Bank Tebar "Pemanis" ke Eksportir

Next Article Wajib Tahu! Ini Perbedaan Menabung dan Investasi

Selengkapnya