Bangun Ekosistem Pemberdayaan, Masyarakat Rawa Badak Utara Jalankan 3 Program Inovatif

detikai.com, Jakarta - Sebanyak tiga program inovatif dijalankan masyarakat di Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara. Program tersebut meliputi Budidaya Maggot (Pengelolaan Sampah Terpadu TPS3R), Budidaya Lele dan Hidroponik (Desa Binaan Tematik), serta Pelita (Pelindo Lingkungan Tanpa Anak Stunting) nan saling terintegrasi dalam membangun ekosistem Pemberdayaan.

“Program ini merupakan bentuk nyata tanggung jawab perusahaan untuk memberikan akibat positif kepada masyarakat sekaligus meningkatkan taraf kesehatan masyarakat,” kata Senior Vice President Sekretariat Pelindo Solusi Logistik (SPSL), Kiki Hikmat soal program melalui siaran pers diterima.

Kiki percaya, pemberdayaan masyarakat berbasis pembangunan berkepanjangan adalah langkah strategis untuk menciptakan perubahan nyata. Sebab secara holistik program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini dirancang untuk mendukung pilar-pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Program TJSL berbasis Community Empowerment ini merupakan pemberdayaan masyarakat nan berfokus pada 3 program nan saling berkaitan. Pada program Kampung Lele, pemberian training dan dilakukan pendampingan masyarakat melalui budidaya ikan lele dalam ember (Budikdamber) serta penyediaan sarana prasarana penanaman sayuran melalui sistem hidroponik,” ungkap Kiki.

Kiki mengaku, inisiatif TJSL bermaksud untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Nantinya, hasil budidaya lele dan hidroponik bisa dimanfaatkan sebagai tambahan menu gizi untuk balita stunting dalam program TJSL Pelita.

“Hal ini dilakukan sebagai corak support program TJSL dalam mengurangi nomor stunting di wilayah Rawa Badak Utara,” jelas Kiki.

Kemudian dari program Pembudidayaan Maggot, Kiki menambahkan, selain untuk mendukung kelestarian lingkungan melalui pengolahan sampah organik, maggot nan dibudidayakan juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele di Kampung Lele.

“Pendekatan ini memungkinkan pengelolaan sampah secara efektif, mengurangi akibat lingkungan, sekaligus memberikan pakan nan bernutrisi dan terjangkau bagi ikan lele,” dia menandasi.