Ihsg Lanjutkan Pesta, Pagi Ini Dibuka Naik 0,47%

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan bulan ini di area positif dan semakin dekat ke level 6.800. 

IHSG dibuka naik 0,47% ke level 6.798,76. Sebanyak 236 saham naik, 130 turun, dan 224 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 760,44 miliar nan melibatkan 681,3 juta saham dalam 46.329 kali transaksi. 

Adapun sepanjang periode April 2025, IHSG mencatatkan kenaikan 3,93% dan bertengger di level 6.766,8 pada Rabu (30/4/2025). 

Sementara itu, jika memandang secara historis, IHSG selama 10 tahun terakhir pada periode Mei dominan mencatatkan pelemahan, hanya di tahun 2015 dan 2020 IHSG menguat di periode Mei.

Melihat penguatan IHSG pada periode Maret dan April 2025, mendorong potensi IHSG kudu rehat sejenak pada bulan ini. Hal ini seiring dengan beberapa sentimen nan kemungkinan bakal menjadi berita jelek untuk pasar saham sepanjang bulan ini. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ekonomi Amerika Serikat (AS) berkontraksi dalam tiga bulan pertama tahun 2025 lantaran lonjakan impor di awal masa kedudukan kedua Presiden Donald Trump saat dia melancarkan perang jual beli nan berpotensi merugikan.

Produk domestik bruto, jumlah semua peralatan dan jasa nan diproduksi dari Januari hingga Maret, turun pada kecepatan tahunan 0,3%, menurut laporan Departemen Perdagangan Rabu (30/4/2025) nan disesuaikan dengan aspek musiman dan inflasi. Ini adalah kuartal pertama pertumbuhan negatif sejak Q1 tahun 2022.

Ekonom nan disurvei oleh Dow Jones telah mencari untung sebesar 0,4% setelah PDB naik sebesar 2,4% pada kuartal keempat tahun 2024. Namun, selama beberapa hari terakhir beberapa ahli ekonomi Wall Street mengubah pandangan mereka menjadi pertumbuhan negatif, sebagian besar lantaran peningkatan impor nan tidak terduga lantaran perusahaan dan konsumen berupaya untuk mengatasi tarif Trump nan diterapkan pada awal April.

Perlambatan shopping konsumen dan penurunan tajam dalam pengeluaran federal juga berkontribusi pada nomor PDB nan lemah di tengah upaya Elon Musk di Departemen Efisiensi Pemerintah.

Laporan tersebut memberikan sinyal silang bagi The Federal Reserve (The Fed) menjelang pertemuan kebijakannya minggu depan. Sementara nomor pertumbuhan negatif mungkin mendorong bank sentral untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, pembacaan inflasi dapat membikin para kreator kebijakan berpikir ulang.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menanti Rilis Data Ekonomi AS, IHSG & Rupiah Menguat

Next Article IHSG Melaju Kencang! Terbang Nyaris 3%

Selengkapnya