Bangkit Kembali, Ihsg Ditutup Menguat Di Level 6.300-an

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Setelah sempat bergerak di area merah pada awal perdagangan, nilainya menguat ke level 6.300-an.

Mengutip info RTI Business Rabu (19/3/2025), hari ini IHSG ditutup pada level 6.311,66. Nilainya naik 88,27 poin alias 1,42% dari saat pembukaannya.

Pada perdagangan IHSG hari ini dibuka pada level 6.221,19. Nilainya sempat mencapai titik tertinggi di level 6.332,73 dan terendah di 6.147,42.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IHSG mencatat volume transaksi sebanyak 18,29 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 14,08 triliun. Adapun gelombang saham nan diperdagangkan hari ini mencapai 1.101.345 kali.

Pada penutupan perdagangan hari ini, tercatat 352 saham menguat, 209 saham melemah, dan 241 saham stagnan.

Kinerja IHSG tampak mengalami pelemahan secara mingguan (5,30%), melemah secara bulanan (7,11%), melemah secara tiga bulanan (15,14%), melemah secara enam bulanan (17,83%), melemah secara year to date (10,85%), hingga setahun melemah 12,46%.

Sebagai informasi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan sementara perdagangan pasar modal pada Selasa (18/3) siang kemarin lantaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk lebih dari 6%.

DIkutip dari riset Mirae Asset Sekuritas IHSG, sentimen negatif pemicu tindakan jual di pasar saham Indonesia kemarin adalah aspek domestik. Sebagian besar indeks bursa-bursa saham Asia lainnya kemarin menguat, seperti Nikkei Jepang (+1,2%), Straits Times Singapura (+0,9%), dan SENSEX India (+1,5%).

Secara umum, kondisi ekonomi Indonesia tetap cukup stabil, dengan inflasi nan sangat rendah (deflasi 0,09% YoY pada bulan Februari), surplus neraca perdagangan nan cukup lebar di 2M25 mencapai US$ 6,6 miliar, dan pertumbuhan PDB nan tetap cukup baik sepanjang tahun 2024 sebesar 5,03%.

Penurunan IHSG sepanjang tahun 2025 lebih disebabkan oleh rendahnya optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 ini, kekhawatiran pasar bakal serangkaian kebijakan Prabowo, dan rumor mundurnya Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai Menteri Keuangan.

"Sri Mulyani Indrawati kemarin telah menegaskan bakal tetap berada di Kabinet Merah Putih, dan kami berambisi perihal ini bakal meredakan kekhawatiran pasar hari ini. Kami juga berambisi bahwa bakal ada langkah positif dari BI hari ini berupa pemangkasan BI rate sebesar 25 bps menjadi 5,5% untuk turut membantu memulihkan kepercayaan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini," jelasnya.

(shc/rrd)

Selengkapnya