Bahlil Soal Prabowo Sentil Raja Kecil Lawan Efisiensi: Jangan Ada Yang Hambat Program Presiden

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Jumat, 14 Februari 2025 - 00:51 WIB

Jakarta, detikai.com – Ketua Umum Partai Golkar nan juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia buka bunyi ihwal pernyataan keras Presiden Prabowo Subianto nan menyebut ada oknum di dalam birokrasi nan bertindak seperti 'Raja Kecil' melawan kebijakan efisiensi anggaran.

Bahlil mengatakan Presiden Prabowo mempunyai visi dan program nan kudu dilaksanakan dan dipatuhi oleh jejeran di bawahnya, termasuk para menteri sebagai pembantu Presiden dan birokrasi.

"Saya pikir Pak Prabowo punya visi dan program, dan untuk menjalankan visi dan program itu, kudu betul-betul alim terhadap apa nan sudah disampaikan pimpinan, dalam perihal ini Presiden," kata Bahlil di Gedung DPR RI, Kamis, 13 Februari 2025.

Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Photo :

  • Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden.

Bahlil mengingatkan agar para pembantu Presiden dan jejeran dibawahnya tidak menghalang program Presiden. 

"Jangan ada nan menghambat, apalagi menteri-menterinya. Karena menteri, pembantu Presiden, menteri itu adalah pembantu Presiden, pembantu saja enggak boleh berbeda dengan Presiden, apalagi nan lain. Itu maksudnya," ujarnya

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyentil oknum-oknum nan tidak menyetujui kebijakan efisiensi anggaran dan merasa kebal norma menghadapi keputusan-keputusan nan diambil oleh dirinya saat memperjuangkan kemakmuran rakyat.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 10 Februari 2025.

Presiden Prabowo menegaskan langkah efisiensi di beragam kementerian dan lembaga diambil agar pengeluaran-pengeluaran nan tidak diperlukan dan berpotensi menjadi ladang korupsi bisa dihilangkan.

Namun, pada praktiknya ada saja pihak-pihak nan kontra dengan keputusan tersebut dan apalagi merasa kebal dari keputusan nan diambil Prabowo itu sehingga mengabaikannya.

"Ada, nan melawan saya, ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada," ujar Prabowo.

Padahal, menurut Prabowo, langkah efisiensi dilakukan untuk menghemat anggaran negara agar dapat dialokasikan langsung untuk kepentingan rakyat, termasuk perbaikan sekolah-sekolah di Indonesia. 

"Saya mau menghemat uang. Uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan, untuk anak-anak rakyat. Saya mau memperbaiki semua sekolah Indonesia. Kita punya 330.000 sekolah," katanya.

Halaman Selanjutnya

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 10 Februari 2025.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya