Bahlil: Sebentar Lagi Ada Reshuffle Pengurus Golkar

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Kamis, 17 April 2025 - 00:54 WIB

Jakarta, detikai.com – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengatakan bakal ada reshuffle alias pergantian struktur kepengurusan partai berlambang pohon beringin itu. Dia menyebut, reshuffle pengurus Golkar tak berbeda jauh dengan reshuffle kabinet.

Hal itu disampaikan Bahlil dalam aktivitas legal bihalal Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu, 16 April 2024.

"Sebentar lagi ada reshuffle nanti. Reshuffle kepengurusan Partai Golkar itu sama dengan reshuffle kabinet. Tidak mesti menunggu satu alias dua tahun," kata Bahlil.

"Ada pengurus nan mungkin tidak cocok dengan tugasnya, ya kita change lah, nggak apa-apa. Ini kan Partai Golkar ini kan adalah aset negara dan milik kita semua, bagi seluruh rakyat Indonesia nan mencintai Partai Golkar ini," sambungnya.

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu, 16 April 2025

Photo :

  • detikai.com.co.id/Yeni Lestari

Reshuffle ini kata Bahlil tak hanya di level kepengurusan partai, tapi juga untuk kadernya nan menduduki kedudukan di lembaga negara seperti DPR. Dia pun menyinggung sosok Misbakhun selaku Ketua Komisi XI DPR RI. 

"Pak Misbakhun, dimana Misbakhun ya? Lagi lari? Bilang sama dia, sekarang Golkar tidak memerlukan pelari, nan Golkar butuhkan ahli filsafat ekonomi nan setiap saat kudu ada di Jakarta untuk dimintai pendapatnya, " kata dia.

"Kalau tetap mau berlari, tanyakan, mana prioritas? Lari alias penugasan di Komisi? Karena banyak personil Komisi XI juga nan tunggu peralatan ini, kira-kira begitu. Ya kita fair-fair saja, tidak apa-apa," tuturnya.

Bahlil mengingatkan kedudukan nan diemban kader Golkar bukanlah warisan. Semua kader kata dia mempunyai kewenangan untuk menduduki kedudukan tertentu.

"Jangan kita artikan kedudukan itu adalah peralatan nan datang dari sononya, seperti, minta maaf ya, minta maaf, minta maaf sekali lagi. Ini bukan peralatan warisan kedudukan ini. Ini fair saja," tutur Bahlil.

Halaman Selanjutnya

"Kalau tetap mau berlari, tanyakan, mana prioritas? Lari alias penugasan di Komisi? Karena banyak personil Komisi XI juga nan tunggu peralatan ini, kira-kira begitu. Ya kita fair-fair saja, tidak apa-apa," tuturnya.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya