Anak Buah Trump Mundur Usai Geger Bocor Rencana As Serang Houthi

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Mike Waltz, dikabarkan segera mengundurkan diri dari jabatannya.

Pengunduran diri Waltz ini berselang satu bulan setelah skandal grup obrolan Signal nan berisi pejabat tinggi pemerintahan bocor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah sumber nan mengetahui berita ini mengabarkan bahwa Waltz dan wakilnya, Alex Wong, bakal mengundurkan diri dari jabatannya masing-masing. Trump bakal segera mengomentari masalah pengunduran diri Waltz dan Wong.

Melansir AFP, Waltz bakal menjadi pejabat tinggi pertama nan meninggalkan kabinet pemerintahan periode kedua Trump di Gedung Putih.

Seorang pejabat Gedung Putih menolak mengonfirmasi berita tersebut.

"Saya tidak mau mendahului pengumuman apa pun," kata pejabat tersebut, Kamis (1/5).

Sebelumnya, pada Maret lalu, sebuah skandal keamanan mengguncang pemerintahan AS setelah terungkap bahwa info dari grup obrolan Signal nan berisi pejabat tinggi pemerintahan Trump telah bocor.

Kebocoran ini memicu kekhawatiran serius mengenai keamanan komunikasi dalam lingkup intelijen dan pemerintahan.

Menurut laporan nan beredar, info dari grup Signal nan digunakan oleh pejabat keamanan nasional AS untuk membahas operasi militer, termasuk serangan ke Yaman, telah diakses oleh pihak nan tidak berwenang.

Majalah The Atlantic pertama kali mengungkap bahwa penyunting mereka secara tidak sengaja dimasukkan dalam grup Signal tersebut, memungkinkan mereka untuk memandang obrolan rahasia mengenai serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman nan didukung Iran.

Waltz diduga menjadi pihak nan tidak sengaja memasukkan penyunting The Atlantic itu ke dalam grup.

Dalam sidang dengar pendapat di Kongres, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard dan pejabat intelijen lainnya memihak penggunaan aplikasi pihak ketiga tersebut.

Sementara, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth menegaskan bahwa tidak ada info rahasia nan dibagikan.

"Tidak ada unit, lokasi, rute, jalur penerbangan, sumber, metode, alias info rahasia," kata Hegseth dikutip CNN, Rabu (26/3).

Ia menyebut pesan-pesan tersebut sebagai pembaruan tim nan bermaksud untuk memberikan info umum secara real-time.

"Itulah nan saya lakukan," tambahnya. "Itulah tugas saya."

Namun, dua sumber membantah klaim Hegseth. Seorang pejabat pertahanan AS nan mengetahui operasi tersebut, serta sumber lain nan mendapat pengarahan setelahnya, mengonfirmasi bahwa info nan dibagikan Hegseth sangatlah rahasia pada saat itu, terutama lantaran operasi tersebut apalagi belum dimulai.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyebut kejadian masuknya seorang wartawan ke dalam grup chat nan membahas rencana serangan militer sebagai kesalahan besar. Ia memperkirakan bakal ada reformasi untuk mencegah kejadian serupa.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya