ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Emas menjadi aset investasi nan selalu dapat diandalkan saat terjadi gempuran beragam kondisi ekonomi. Sehingga menjadi primadona sepanjang masa bagi mereka nan mengerti investasi. Hal itu nan membikin logam mulia kuning ini menjadi mahal dan istimewa.
Harga emas nan teeus naik dari tahun ke tahun menjadi pilihan bagi para masyarakat nan mau memulai investasi.
Berikut adalah deretan argumen kenapa emas menjadi peralatan nan spesial dan mahal.
Logam mulia nan sangat langka
Dibandingkan dengan jenis logam lainnya, emas merupakan jenis logam nan sangat langka. Para penambang kudu menggali hingga ke perut bumi untuk menemukan logam mulia ini.
Selain itu, pertambangan emas juga belum terlalu banyak. Diketahui, hanya 45 negara nan mempunyai tambang emas dan salah satunya adalah Indonesia.
Biaya nan dikeluarkan untuk mengolah emas juga tidak sedikit. Maka dari itu, masuk logika andaikan kesiapan emas batangan murni tetap terbatas dan harganya sangat mahal.
Memiliki ketahanan nan luar biasa
Jenis logam lainnya seperti perak dan tembaga bakal mengalami korosi dan karat. Maka, seiring berjalannya waktu nilai jenis logam tersebut bakal mengalami penurunan.
Berbeda dari logam lainnya, emas tidak bakal mengalami penurunan kualitas walaupun disimpan bertahun-tahun. Tak heran andaikan banyak orang nan menyimpan emas sebagai salah satu kekayaan berbobot nan tak lekang dimakan waktu.
Identik dengan kesan megah
Emas dipakai sebagai bahan perhiasan maupun objek kekayaan bagi family kerajaan sejak ratusan tahun nan lalu. Hal tersebut membikin emas menjadi salah satu jenis "logam mulia".
Selain itu, emas juga menjadi perangkat tukar perdagangan nan paling umum pada saat itu. Bahkan, koin-koin emas mempunyai cap kepala raja pada era kerajaan.
Di masa sekarang, emas tetap menjadi komoditas berbobot untuk menjaga nilai suatu harta, terlebih saat masa resesi ekonomi nan membikin banyak orang memutuskan untuk mengalihkan sebagian kekayaan kekayaannya ke dalam corak emas murni.
Persediaan terbatas dan tidak dapat dicetak
Untuk mengatasi masalah ekonomi, pemerintah sering kali membikin kebijakan mencetak lebih banyak duit untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Namun, kebijakan tersebut dapat menyebabkan inflasi nan berakibat pada pengikisan nilai mata uang.
Berbeda dari uang, emas merupakan sumber daya alam nan tidak bisa dicetak dan diproduksi secara massal dalam jumlah nan banyak sekaligus. Proses pengolahan emas juga menyantap waktu nan lama serta biaya nan besar.
Apabila terjadi inflasi, maka nilai emas pun bakal meningkat. Tak heran jika emas menjadi salah satu investasi nan diandalkan andaikan terjadi resesi ekonomi.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Direktur Antam Buka Alasan Harga Emas Terus Naik, Bisa Lanjut?
Next Article Harga Emas Diprediksi Tembus US$ 3.300, Pemilik Emas Silakan Berpesta