Ada Tarif Trump, Kemendag Tak Ubah Target Ekspor Rp 4.946 T

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan tidak bakal merubah sasaran ekspor nasional RI pada 2025 di tengah adanya penerapan tarif resiprokal dari AS sebesar 32% kepada Indonesia dan perang jual beli antara Amerika Serikat dan China. Target ekspor nasional RI tahun ini sebesar US$ 294,45 miliar alias setara Rp 4.946 triliun (Kurs Rp 16.810) dengan pertumbuhan mencapai 7,1%.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengakui kondisi perekonomian bumi saat ini sedang mengalami kesulitan akibat adanya perang jual beli antara AS dan China. Terlebih kata Djatmiko, adanya kebijakan tarif resiprokal AS ke Indonesia sebesar 32% ini juga bakal berpengaruh terhadap keahlian ekspor Indonesia.

Meski begitu, dia mengatakan, Pemerintah Indonesia bakal bekerja sama dengan pelaku upaya untuk berupaya lebih keras agar sasaran tersebut dapat tercapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya untuk sasaran ekspor tentunya pemerintah bekerja sama dengan kawan-kawan pelaku upaya tetap berupaya optimis ya menyikapi situasi meskipun tidak mudah. Tapi kita tetap bakal berupaya semaksimal mungkin mencapai sasaran nan sudah ditetapkan," katanya di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (24/4/2025).

Djatmiko menyampaikan upaya nan bakal dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mencapai sasaran tersebut ialah dengan memperluas kerja sama dengan negara-negara lain, serta menyelesaikan perjanjian jual beli nan sebelumnya mandek.

"Dengan adanya perjanjian-perjanjian nan baru. Kita harapkan sasaran nan sudah ditetapkan itu bisa kita capai, termasuk juga dengan perjanjian-perjanjian nan sudah kita miliki sekarang. Karena ada beberapa perjanjian nan sudah sekian tahun kita implementasikan itu juga kita coba upgrade, coba kita tingkatkan," katanya.

Misalnya kata Djatmiko adalah kesepakatan jual beli antara Indonesia dan Jepang, Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) nan ditandangani protokolnya pada tahun lalu. Harapannya kesepakatan jual beli tersebut dapat segera diimplementasikan sehingga dapat memperluas pasar produk ekspor Indonesia ke Jepang.

"Itu tentunya diharapkan juga menjadi salah satu pendorong peningkatan keahlian ekspor. Kemudian juga beberapa perjanjian-perjanjian lainnya," katanya.

(rrd/rrd)

Selengkapnya